Binjai Terkini

Anak 11 Bulan Meninggal Meninggal di RSUD Djoelham Binjai, Diduga karena Pelayanan Buruk

Kabar miring kembali menerpa RSUD Djoelham Binjai yang berada di Jalan Jend Gatot Subroto, Kelurahan Satria, Kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
ANAK MENINGGAL - Kondisi Muhammad Adzriel Pramana saat dipompa menggunakan alat bantu udara yang pada akhirnya dinyatakan meninggal dunia di RSUD Djoelham Binjai beberapa waktu yang lalu. Adzriel Pramana berusia 11 bulan meninggal dunia diduga karena buruknya pelayanan yang ada di rumah sakit umum daerah milik pemerintah tersebut. 

Pada saat itu itu juga, Agung dan istrinya sangat gelisah melihat kondisi anaknya yang semakin memburuk.

"Tepat pukul 10.00 WIB, kami kembali menanyakan lagi kenapa dokter spesialis belum juga datang untuk memeriksa kondisi kesehatan anak kami. Sampai pukul 11.00 WIB berlalu, dokter spesialis tidak juga datang," ujar Agung. 

Sedangkan itu, kondisi anak Agung makin tak berdaya. Pukul 12.00 WIB, Muhammad Adzriel Pramana meninggal dunia. 

"Saya dan keluarga sangat syok dan terkejut seakan tak percaya anak kami sudah meninggal dunia. Di situ dokter spesialis anak juga belum datang. Keadaan semakin panik. Pihak RSUD lalu sibuk menelepon dokter spesialisnya bilang klau anak kami sudah gawat. Padahal memang sudah tidak bernyawa lagi," ujar Agung. 

Sontak Agung beserta keluarga besar langsung menangis histeris atas kepergian Muhammad Adzriel Pramana. 

"Akhirnya dokter spesialis anak itu datang dan memompa anak kami memakai alat bantu udara. Buat apalagi anak kami sudah tak bernyawa. Sempat dokter itu becakap anak kami sudah tidak ada. Lalu dia pergi meninggalkan ruangan PICU," ujar Agung. 

Kemudian, jasad anak kesayangan Agung pun dibedong sama perawat jaga dan disuruh untuk dibawa pulang begitu saja.

"Sungguh tragis yang kami rasakan. Tak menyangka pelayanannya sangat buruk. Dan seharusnya SOP RSUD Itu kan, jenazah harus di bersihkan terlebih dahulu baru boleh kita bawa pulang. Pihak keluarga tak terima dengan perlakuan RSUD Djoelham dengan pelayanan yang sangat buruk," ujar Agung. 

"Lalu pihak RSUD sempat berkata, bawa saja dulu anaknya pulang nanti kita ketemu. Apa maksudnya, anak saya saja sudah tidak ada lagi," lanjutnya.

Bahkan atas kejadian ini, Agung mengaku pasien lainnya yang satu ruangan dengan anaknya, mengalami kepanikan. 

"Pasien satu ruangan pada saat itu juga panik ingin bawa anaknya pulang. Karena takut anaknya juga diperlakukan tidak becus oleh pihak rumah sakit. Kami keluarga pasien sangat kecewa dengan pelayanan RSUD Djoelham," ujar Agung. 

Sementara itu Plt Direktur RSUD Djoelham, dr Romy Ananda Lukman saat dikonfirmasi wartawan, masih belum meresponnya. Pesan singkat WhatsApp yang dilayangkan juga belum dibalasnya. 

Persoalan pelayanan yang terjadi di RSUD Djoelham Binjai kian ramai. Sebelumnya juga seorang pasien bernama R Br Ketaren (75) meninggal dunia saat sedang melakukan cuci darah. 

Anak korban pun merasa tak puas dan ganjal atas kematian ibunya. Pasalnya sebelum ibunya wafat, di mesin cuci darah berbunyi alarm dan mucul tulisan "No Water".

Bahkan anak korban menyurati DPRD Binjai dan Inspektorat untuk menindaklanjuti apa yang dialami ibunya sebelum meninggal dunia.

(cr23/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved