Polres Labuhanbatu

Merajut Kebersamaan di Senja Ramadan, Kapolres Labuhanbatu Buka Puasa Bersama Kelompok Tani

Dalam suasana Ramadan yang penuh berkah, Kapolres Labuhanbatu AKBP Dr. Bernhard L. Malau, S.I.K., M.H., berbincang hangat dengan warga Kelompok Tani

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Dalam suasana Ramadan yang penuh berkah, Kapolres Labuhanbatu AKBP Dr. Bernhard L. Malau, S.I.K., M.H., berbincang hangat dengan warga Kelompok Tani Padang Halaban Sekitar saat buka puasa bersama, menunjukkan komitmen Polres Labuhanbatu dalam menjaga kedekatan dengan masyarakat, Kamis (6/3/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM, LABUHANBATU- Senja merayap perlahan di langit Labuhanbatu Utara. Cahaya keemasan membias di wajah-wajah penuh harap yang berkumpul di tepian lahan, tepat di perbatasan antara PT. Smart Tbk dan lahan milik Kelompok Tani Padang Halaban Sekitar (KTPHS), Kamis (6/3/2025). Di tengah suasana Ramadan yang penuh berkah, Kapolres Labuhanbatu, AKBP Dr. Bernhard L. Malau, S.I.K., M.H., hadir untuk berbagi dalam hangatnya kebersamaan.

Sore itu, bukan hanya hidangan berbuka yang tersaji, tetapi juga sebuah pesan kebersamaan. Kegiatan Cooling System ini mengusung tema "Menjaga Kebersamaan dan Persaudaraan dalam Ramadan yang Penuh Kasih", dihadiri oleh jajaran Polres Labuhanbatu, unsur Forkopimcam, kepala desa, tokoh agama, dan masyarakat setempat.

Dalam suasana yang akrab, Kapolres Labuhanbatu menyampaikan pesan penting tentang persaudaraan dan ketertiban di tengah dinamika yang ada.

"Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Mari kita ambil hikmah dari kebersamaan ini dan tetap menjaga situasi yang kondusif," ujarnya dengan suara tenang, mengajak semua pihak untuk terus menjaga harmoni.

Beliau juga menjelaskan bahwa Polres Labuhanbatu telah mengadakan rapat koordinasi terkait permasalahan lahan dengan pihak KTPHS. Kapolres menegaskan bahwa pihak kepolisian hanya bertugas menjaga keamanan selama proses eksekusi yang merupakan keputusan Pengadilan Negeri Rantauprapat.

"Kami telah meminta agar eksekusi yang dijadwalkan pada 28 Februari 2025 ditunda hingga setelah Lebaran, dengan tetap mengedepankan pendekatan persuasif dan keamanan bersama," tambahnya.

Setelah penyampaian sambutan, suasana berubah khidmat ketika Ustaz Sahrul menyampaikan tausiyah. Kata-katanya mengalir lembut, mengajak hadirin untuk menjadikan Ramadan sebagai momen introspeksi dan memperkuat silaturahmi.

Ketika azan magrib berkumandang, semua yang hadir menyatu dalam kebersamaan. Suapan pertama kurma, tegukan air putih, dan senyum yang mengembang di wajah para petani mencerminkan makna Ramadan yang sesungguhnya—bulan berbagi, bulan kedamaian, bulan penuh harapan.

Dengan kehangatan yang tersisa di udara malam, acara berbuka puasa ini tak sekadar menjadi ajang berbagi hidangan, tetapi juga merajut hubungan yang lebih erat antara aparat kepolisian dan masyarakat.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved