Sumut Terkini

Jembatan Penghubung di Nias Barat Roboh, Bupati Minta Percepatan Pembangunan Jembatan Darurat

Dikatakan Ell, Jembatan roboh tersebut merupakan akses perekonomian tiga kabupaten yakni Nias, Gunung Sitoli, dan Nias Utara. 

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
Dokumentasi BPBD Sumut
Kondisi jembatan penghubung tiga Kabupaten di Nias Barat , Rabu (5/3/2025) kemarin. Hingga saat ini belum ada perbaikan pada jembatan tersebut. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Jembatan Sungai Noyo di Desa Tawuna Kecamatan Mendrehe Kabupaten Nias Barat, Sumut, roboh sejak Rabu (5/3/2025) kemarin.

Jembatan itu roboh karena diterjang banjir. 

Menanggapi hal itu, Bupati Nias Barat, Ellyunus Walluwu mengatakan, sudah meninjau jembatan roboh tersebut, Rabu (5/3/2025) kemarin. 

Dikatakan Ell, Jembatan roboh tersebut merupakan akses perekonomian tiga kabupaten yakni Nias, Gunung Sitoli, dan Nias Utara. 

Bukan hanya jembatan penghubung tiga Kabupaten, tetapi kata ell, juga menjadi jalur utama menuju Bandara Binaka dan Pelabuhan Gunung Sitoli.

"Banjir mulai terjadi pada tanggal 4 Maret 2025 malam dengan intensitas hujan cukup tinggi. Mengakibatkan debit air sungai naik meningkat cukup drastis dan menggenangi beberapa wilayah termasuk Iraonogambo, Lolohia, Sisibambowo, Ononamolo III dan Iraonogeba,"jelasnya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Kamis (6/3/2025). 

Diceritakan Ell, jembatan penghubung tiga kabupaten itu roboh terjadi pada tanggal 5 Maret 2025.

"Jembatan roboh pada tanggal 5 Maret 2025 kemarin. Setelah beberapa jam kejadian, saya beserta tim Pemkab meninjau lokasi dan melakukan gerak cepat untuk mencari solusi dan langkah-langkah yang tepat. Sebab, ini jembatan dengan akses yang cukup vital," ucapnya.

Salah satu langkahnya, kata Ell adalah melakukan pembangunan jembatan darurat.

"Kami juga telah berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk percepatan pembangunan jembatan darurat agar akses masyarakat tidak terganggu terlalu lama," tuturnya.

Diterangkannya, robohnya jembatan ini berdampak pada perekonomian di Kabupaten Nias Barat khususnya pada proses pengiriman barang dari dan ke Nias Barat.

"Putusnya jembatan ini sangat berdampak pada mobilitas masyarakat, distribusi bahan pokok, hasil pertanian, serta akses layanan kesehatan dan pendidikan," ucapnya.

Dikatakannya, perawatan Jembatan Oyo ini berada di naungan Provinsi Sumut. Untuk itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak Pemprov.

"Ya, karena Jembatan Oyo berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, kami telah berkoordinasi dan melaporkan kejadian ini. Kami meminta agar segera dilakukan pembangunan jembatan darurat guna memulihkan akses masyarakat, sambil menunggu pembangunan jembatan permanen,"jelasnya.

Sambil menunggu percepatan pembangunan, pihaknya juga sudah berupaya untuk mencari alternatif jalan sementara.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved