Berita Viral

Anggota DEN Heran Pertamina Impor Pertalite dari Singapura, Padahal Tak Ada Produksi RON 90 di Sana

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) heran karena Pertamina impor BBM Pertalite atau RON 90 dari Singapura. Padahal di sana tidak memproduksi BBM RON90

Editor: Juang Naibaho
Istimewa
TERSANGKA PERTAMAX OPLOSAN - Empat petinggi PT Pertamina Patra Niaga menjadi tersangka dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero), Sub Holding, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada periode 2018-2023. Keempatnya telah ditahan Kejaksaan Agung RI pada Senin (24/2/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Eri Purnomohadi mengaku heran karena PT Pertamina (Persero) Tbk mengimpor bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite atau RON 90 dari Singapura. 

Padahal negara tersebut tidak memproduksi BBM jenis RON 90.

Eri baru mengetahui adanya kejanggalan tersebut setelah penetapan tersangka dalam kasus tata kelola minyak mentah dan produksi kilang pada PT Pertamina Patra Niaga periode 2018-2023.

Dia mengatakan, kilang minyak di Singapura hanya memproduksi BBM RON 92, 95, dan 97.

"Kami juga baru ngeh ya seminggu ini. Data yang kami dapat itu, impornya itu dari data resmi Kementerian ESDM (Pertamina impor RON) 90. Padahal kenyataan di Singapura di mana Mean of Plattes Singapura itu publish setiap hari, (produksi RON) 92, 95, 97," kata Eri dalam acara Industrial Summit 2025 bertajuk Kasus Pertamina vs Kepercayaan Publik, Rabu (5/3).

Ketua Umum Asosiasi Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) itu pun mempertanyakan modus tersangka dalam melancarkan aksinya dalam melakukan korupsi. 

Dia berharap Kejaksaan Agung (Kejagung) bisa mengungkap modus dari para tersangka tersebut.

"Jadi ini yang memang menjadi pertanyaan juga, bagaimana sih ini patgulipat di Patra Niaga, karena kan tidak tahu. Kita hanya mendapat informasi yang dirilis dari Kejaksaan Agung," tuturnya.

"Data tadi (impor BBM Pertamina) bisa diakses website resmi ESDM, di Dewan Energi Nasional, itu impornya (RON) 90, padahal di sana (Singapura) adanya RON 92," sambung Eri.

Tren Impor BBM

Eri juga memaparkan terkait tren impor BBM oleh Pertamina pada tahun 2021-2023 yang terus meningkat. 

Pada tahun 2021, BBM RON 90 atau Pertalite menjadi impor tertinggi yaitu mencapai 8,15 juta kiloliter. 

Lalu, impor Pertalite meningkat terus pada dua tahun selanjutnya, yakni 2022 dan 2023.

"Trennya itu meningkat, RON 90 itu 8,15 juta kiloliter. Tahun 2022, RON 90 itu 15,11 juta kiloliter. Impor produk minyak bumi (Pertalite) tahun 2023 itu 16,12 kiloliter," katanya.

Sementara, kata Eri, impor BBM RON 92 atau Pertamax justru sangat kecil dalam kurun waktu 2021-2023. Bahkan, dalam pemaparannya, tidak sampai 1 juta kiloliter tiap tahunnya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved