Berita Viral

SOSOK Wakepsek SMP di Sulsel Minta Orangtua Siswa Pindahan Bayar Rp 1 Juta, Ancam Tak Beri Nilai

Inilah sosok Wakepsek SMP Negeri 4 Satap Liukang, Sulawesi Selatan yang minta orangtua siswa pindahan bayar Rp1 juta dan ancam tak mau beri nilai

istimewa via fame.Grid.id
WAKEPSEK PUNGLI: Ilustrasi uang - Wakepsek SMP Negeri 4 Satap Liukang, Sulawesi Selatan minta orangtua siswa pindahan bayar Rp1 juta dan ancam tak beri nilai. Kini keduanya dicopot dari jabatan 

“Saya baru tahu dari laporan orangtua. 

Setelah adanya laporan orangtua korban via telepon, saya kaget dan segera memanggil dua orang oknum guru untuk meminta klarifikasi,” katanya.

Ia menyebutkan proses pindah sekolah tak memungut biaya apa pun.

“Tidak ada biaya apapun, sangat dilarang melakukan pungutan, ini murni inisiatif mereka berdua,“ bebernya.

Atas aksinya, oknum guru ini terpaksa dicopot dari jabatan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

“Pak Rahmat sudah diberhentikan dari jabatan Wakasek Kesiswaan kalau Pak Ikhsan masih punya tanggung jawab untuk menyelesaikan rekapan nilai untuk semester ini, jadi mungkin setelah semester ini kami berhentikan juga,” katanya.

Baca juga: SANTAINYA Gaya Nikita Mirzani Usai Pakai Baju Tahanan, Jalan Bak Model Sambil Lempar Kiss Bye

Saat berita ini dilansir, Tribun-Timur.com masih berusaha mendapatkan konfirmasi dari Rahmat dan Iksan

Sebelumnya viral di media sosial Kepsek minta Rp1,4 juta per siswa untuk acara wisuda.

Kepala sekolah atau Kepsesk bernama Nina Indriana itu akhinya dicopot dari jabatannya.

Hal itu diungkapkan oleh Kasie Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kota Bekasi, Moh Agung Istiqlal

Ia mengatakan, pasca kejadian demo siswa pihaknya telah melakukan pengawasan.

"Itu (status kepsek) sudah ditindaklanjuti oleh pimpinan sejak 19 Februari, karena masih dalam proses pengawasan, yang jelas bu Kepala sudah tidak lagi di sini (MAN 2)," kata Agung, Jumat (21/2/2025).

Diketahui dugaan penyebab Kepsek Nina Indriana itu didemo siswanya karena dinggap kurang transparan kelola dana.

Agung berhadap permasalahan ini dapat segera tuntas, kondisi siswa juga sudah jauh lebih kondisif setelah adanya penanganan. 

"Jadi sedang ditindaklanjuti secara komprehensif oleh inspektorat jendral, itu sedang dilakukan pengawasan," tegas dia. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved