Podcast Bersama Tribun Medan
Dukung Industri Kelapa Sawit Nasional, Asian Agri Kenalkan Benih Sawit Unggul Topaz
Asian Agri berkomitmen penuh mendukung industri ini, antara lain lewat inovasi bibit unggul Topaz.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Industri kepala sawit memegang peranan strategis dalam perekonomian Indonesia. Asian Agri berkomitmen penuh mendukung industri ini, antara lain lewat inovasi bibit unggul Topaz.
Head of Plant Breeding Asian Agri, Yopy Dedywiryanto, menjelaskan benih Topaz merupakan produk kelapa sawit unggul hasil riset bertahun-tahun dari Asian Agri yang terbukti meningkatkan produktivitas pohon kelapa sawit.
"Asian Agri selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dan menjadi perusahaan perkebunan yang berkelanjutan. Untuk itu, kami fokus pada riset dan pengembangan untuk mendapatkan praktik budidaya dan bahan tanam terbaik. Pada 1989, fasilitas Research & Development didirikan di Tebing Tinggi, Sumatra Utara dengan tujuan untuk mendapatkan standar praktik budidaya terbaik. Kemudian, di tahun 1992, Asian Agri melalui Oil Palm Research Station (OPRS) melakukan seleksi indukan Dura dan Pisifera terbaik dari Costa Rica untuk mendapatkan bahan tanam unggul terbaik," katanya di Medan, Sumatra Utara, Rabu (5/3/2025).
Keunggulan Benih Topaz, papar Yopy, dapat terlihat pada saat merilis empat varietas pada 2004, yakni Topaz 1, Topaz 2, Topaz 3, dan Topaz 4, yang berdasarkan pengujian multi-lokasi di Sumatra Utara dan Riau, dengan tiga jenis tanah berbeda, mampu berproduksi tinggi.
"Benih Topaz mampu beradaptasi dengan baik di berbagai lokasi di Indonesia." ujarnya seraya menambahkan, pengujian yang dilakukan tidak berhenti sampai generasi 1 saja.
“Kami tetap melakukan pengujian hingga ke generasi dua yang merupakan keturunan langsung dari indukan yang tertanam di OPRS Topaz pada 1996," ucapnya.
Berdasarkan pengujian generasi dua yang komprehensif dan intensif, saat ini Topaz hanya memproduksi persilangan-persilangan yang telah teruji dan terbukti dapat menghasilkan 24 ton Tandan Buah Sawit (TBS) di Tahun Menghasilkan (TM) 1, rata-rata 38 ton TBS pada TM 3 s/d TM 6 dan Oil Extraction Rate (OER) 29 persen potensi Crude Palm Oil (CPO) lebih dari 10 ton/ha. Kemudian sebagai komitmen Perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan, maka pada 2019, OPRS merilis Varietas DxP Topaz GT berdasarkan pengujian dengan penggunaan isolat Ganoderma yang paling agresif sehingga Topaz GT dapat beradaptasi lebih baik pada daerah dengan tingkat serangan Ganoderma yang tinggi.
Dikemukakan Yopy lebih lanjut, awalnya bibit Topaz lebih banyak ditanam oleh petani-petani kelapa sawit swadaya. Namun justru dari para petani sawit swadaya inilah bibit Topaz dikenal luas.
"Petani yang telah menanam Topaz merasa sangat puas dengan hasil yang didapatkannya. Apalagi setelah kemudian mereka bermitra dengan Asian Agri dan mendapatkan bimbingan Praktik Pengelolaan Terbaik dari perusahaan," katanya.
Seorang petani kelapa sawit dari Desa Aek Songsongan, Kecamatan Songsongan, Kabupaten Asahan, Riko Simamora, menjelaskan pengalamannya menggunakan benih Topaz.
"Menentukan bibit berkualitas sangat penting untuk hasil panen optimal. Sebelum menjadi petani kelapa sawit, saya bekerja di perusahaan perkebunan dan melihat berbagai jenis bibit unggul yang digunakan. Dari data produksi, saya perhatikan bahwa bibit Topaz dari Asian Agri menghasilkan lebih tinggi dibandingkan yang lain," ujarnya.
Di usia 33 bulan, dengan hanya mengaplikasikan setengah dosis pupuk yang direkomendasikan oleh Asian Agri, kebun tersebut sudah dapat menghasilkan 1 ton/ha/bulan.
"Ini menunjukkan peningkatan produksi yang signifikan dengan benih Topaz,” jelas Riko.
Pada tahun 2018, Riko memutuskan untuk menjadi petani kelapa sawit dengan mengelola kebun pribadinya dengan menggunakan benih Topaz.
“Saat memulai kebun pribadi, saya sudah tahu bahwa Topaz adalah bibit unggul dengan produktivitas tinggi. Namun, saya sempat ragu karena ada varietas Topaz yang buahnya berwarna hijau, dikenal sebagai ‘buah Malaysia’. Saya khawatir sulit dijual, tapi setelah mendapat jaminan penerimaan dari produsen, Asian Agri, saya yakin dan melanjutkan penanaman Topaz. Setelah saya tanam, hasilnya sangat memuaskan karena di usia sekitar 33 bulan saja sudah menghasilkan satu ton per-hektar tiap bulan," katanya.
Regional Head Sumatra Utara, Herman Sembiring, menambahkan Topaz merupakan produk bibit pilihan yang telah teruji dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas pohon kelapa sawit.
(*/Tribun Medan)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| SIAPA Wardatina yang Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami dengan Inara Rusli? |
|
|---|
| GAYA Siswa MTs di Temanggung Usai Ditegur Guru Bolos Sekolah, Balik Menantang: Kok Kamu yang Ribut |
|
|---|
| PILU Ibu Hamil Meninggal Setelah 4 Kali Ditolak Rumah Sakit, Mertua: Kami Disuruh Bayar DP Rp 4 Juta |
|
|---|
| SOSOK Hamzah Hamid Anggota DPRD Tolak Jalan Depan Rumahnya Diaspal, Hartanya Capai Rp10 M |
|
|---|
| KENAPA Dosen Levi Mau Kumpul Kebo Selama 5 Tahun dengan AKBP Basuki yang Sudah Berusia 56 Tahun? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Manajerial-Asian-Agri-podcast-bersama-Tribun-Medan_.jpg)