Berita Viral

Padahal Baru Nikah, Bu Guru Salsa Mendadak Hilang, Kini Nasibnya Dicari-cari Polisi

Hingga kini Polres Jember belum menemukan titik terang atas video tidak pantas yang diduga dilakukan seorang mantan guru berinisial SR itu.

Kolase Instagram @pembasmi.kehaluan / TikTok @salsabila
SUAMI BU GURU SALSA: Sosok suami bu guru Salsa, yang viral di media sosial karena videonya disebar pacar online, kini akhirnya terungkap. Ternyata bu guru Salsa langsung menikah setelah memberi klarifikasi video syur di media sosial. Salsabila Rahma rupanya bukan menikah dengan pria yang menyebar video syurnya. 

Ada puluhan video eks guru perempuan berkacamata ini.

Di audio visual tersebut, wanita berhijab itu terlihat berjoget tanpa pakaian.

Klarifikasi Salsa dan Mundur Jadi Guru

Guru Salsa ternyata lulus berkas Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Nama guru perempuan tersebut masuk 3.844 pelamar yang lulus seleksi administrasi PPPK Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember Pra Sanggah. 

Tampak, perempuan ini mengambil formasi tenaga teknis administrasi perkantoran di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Ambulu, Jember. 

Hal tersebut berdasarkan hasil seleksi berkas PPPK Pengumuman Nomor:800.1.2.2/664/35.09.414/2025 yang ditandatangani Plt Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman pada 13 Februari 2025.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi D DPRD Jember, Mufid meminta, Dinas Pendidikan (Dispendik) segera mengambil langkah tegas. 

"Dan di dalam seleksi (PPPK) harus berhati-hati, jangan sampai diulangi," ujarnya dilansir Tribun-medan.com, Minggu (23/2/2025).

Menurutnya, munculnya video tak senonoh guru perempuan tersebut telah mencoreng dunia pendidikan.

Sebab dikhawatirkan akan dicontoh anak didiknya.

"Karena guru kan digugu (dipatuhi) dan ditiru, dan harus jadi teladan bagi murid-muridnya," papar Mufid. 

Mufid menilai, adanya video tak senonoh guru menambah masalah dalam sistem pendidikan di Jember, di tengah pemerintah melakukan efisiensi anggaran. 

"Kebijakan pemerintah efisiensi dan sekarang ditambah adanya oknum guru," ujarnya. 

Legislator PKB ini menilai, jika organisasi perangkat daerah (OPD) tidak mengambil langkah dalam masalah ini, akan terjadi insiden buruk terhadap masa depan pendidikan. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved