Sumut Terkini
Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan Kritik Kerusakan Alam di Tapanuli Raya: Bertobatlah
Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan mengkritisi pihak yang menikmati kerusakan alam yang terjadi di Tapanuli Raya.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan mengkritisi pihak yang menikmati kerusakan alam yang terjadi di Tapanuli Raya.
Ia menyampaikan kerusakan alam terjadi akibat masifnya perambahan hutan. Dengan demikian, banjir dan longsor kerap terjadi karena alam sudah rusak.
Dengan demikian, ia meminta setiap pihak yang menikmati kerusakan alam supaya bertobat. Menurutnya, mengambil keuntungan hingga menimbulkan kerusakan alam adalah keserakahan.
Sebagai pemimpin gereja, ia menyampaikan seruan kenabian bahwa alam harus dirawat.
"Bagi warga gereja yang menikmati kerusakan alam ini, kami dari gereja menyampaikan bertobatlah. Jangan gara-gara anda menikmati kerusakan alam ini, maka anda mempersoalkan bahwa gereja sudah melenceng dari tugasnya.
"Untuk saudara-saudara yang menjadi penikmat kerusakan alam ini, sekali lagi seruan kami, bertobatlah dan kembali ke jalan yang benar," terangnya.
Selanjutnya, ia juga memberikan semangat bagi korban intimidasi dan kriminalisasi perusahaan perusak lingkungan yang ada di Tapanuli Raya. Ia yakin, kebenaran akan menemukan jalannya sendiri dan Tuhan tidak pernah tidur.
"Kepada bapak dan ibu yang menjadi korban kerusakan alam ini, hindari kekerasan baik kata-kata dan kekerasan fisik. Tuhan pasti menolong kita,"
"Tuhan tidak pernah tidur, tidak pernah diam. Tuhan pasti bekerja," sambungya.
Sebelumnya, ibadat yang betajuk "Merawat Alam Tano Batak" berlangsung di HKBP Lumbanjulu, Kabupaten Toba, Sabtu (1/2/2025).
Dalam ibadat ini, masing-masing perwakilan gereja menyampaikan isi hatinya melalui karya seni; puisi dan lagu.
Misalnya, seorang penyanyi asal Pematangsiantar Arif Girsang mengutarakan soa ladang kemenyan yang dijarah perusahaan perusak lingkungan. Hal ini mengakibatkan penderitaan bagi masyarakat sekitar. Hal tersebut ternyata ia dedikasikan bagi masyarakat adat Onan Harbangan Nagasaribu yang ada di Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara.
Selain itu, ada juga pendeta yang membacakan puisi yang menarasikan kerusakan alam terjadi karena hadirnya perusahaan perusak lingkungan di Tapanuli Raya.
(cr3/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Hadiri Konferda PDIP Sumut, Edy Rahmayadi jadi Tamu Spesial, Didoakan jadi Gubernur 2029 |
|
|---|
| BPBD Tapteng Selamatkan Orang Hilang di Badiri, Berawal Tersesat saat Survei Lahan ke Hutan |
|
|---|
| Sekolah di Sumut Diminta Mengadakan Mapel Budaya Melayu, Wagubsu: untuk Diplomasi Nasional |
|
|---|
| RDP LINTAS Komisi di DPRD Deli Serdang, PT LIN yang Buat Bising Pemukiman Warga Terancam Ditutup |
|
|---|
| Istri Berharap Polres Tanjungbalai Segera Tangkap Brigadir Ismoyo yang Kini DPO |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pendeta-Victor-Tinambunan-selaku-Ephorus-HKBP-pamit-setelah-konferensi-pers.jpg)