TRIBUN WIKI

Niat Sholat Tarawih Berjamaah 11 Rakaat Seperti yang Dilaksanakan Warga Muhammadiyah

Niat sholat tarawih berjamaah yakni Usholli Sunnatat-taraawiihi rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa.

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
TARAWIH- Ratusan umat Islam melaksanakan salat tarawih pertama di Masjid Agung, Medan, Sabtu (2/4/2022) lalu. Pelaksanaan tarawih pertama tersebut menandai masuknya ibadah puasa Ramadan 1443 Hijriah selama sebulan penuh. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Hari ini, Jumat (28/2/2025) umat muslim, khususnya warga Muhammadiyah akan melaksanakan sholat tarawih sebagai penanda masuknya bulan Ramadhan.

Karena itu pula, pada ulasan kali ini kita akan membahas niat sholat tarawih berjamaah yang biasa dikerjakan selama bulan suci Ramadhan.

Bukan cuma soal niat sholat tarawih berjamaah saja yang bakal kita ulas kali ini, tapi juga bagaimana pelaksanaan sholat tarawih 11 rakaat sebagaimana yang dikerjakan warga Muhammadiyah.

Baca juga: Bacaan Doa Kamilin Arab dan Latin Sesudah Sholat Tarawih Ramadan 2025

Suasana pelaksanaan tarawih pertama di Masjid Agung Medan yang baru, Senin (11/3/2024).
Suasana pelaksanaan tarawih pertama di Masjid Agung Medan yang baru, Senin (11/3/2024). (TRIBUN MEDAN/HUSNA FADILLA TARIGAN)

Seperti diketahui bersama, bahwa umat muslim ada yang mengerjakan sholat tarawih 11 rakaat, atau juga yang 23 rakaat.

Jumlah sholat tersebut sudah termasuk dengan jumlah sholat witir.

Nah, bagi warga Muhammadiyah, mereka mengerjakan sholat tarawih sebanyak 11 rakaat berdasarkan riwayat dari Aisyah ra.

Hal ini pernah disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Syamsul Anwar, seperti dikutip dari umj.ac.id.

وَعَنْهَا ، قَالَتْ : مَا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَزِيْدُ – فِي رَمَضَانَ وَلاَ فِي غَيْرِهِ – عَلَى إحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً : يُصَلِّي أرْبَعاً فَلاَ تَسْألْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ، ثُمَّ يُصَلِّي أرْبَعاً فَلاَ تَسْألْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وطُولِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّي ثَلاثاً. فَقُلتُ: يَا رسولَ اللهِ ، أتَنَامُ قَبْلَ أنْ تُوتِرَ؟ فَقَالَ: (( يَا عَائِشَة، إنَّ عَيْنَيَّ تَنَامَانِ وَلاَ يَنَامُ قَلْبِي مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Baca juga: Mana Lebih Afdol, Sholat Tarawih 11 Rakaat atau 23 Rakaat? Simak Penjelasan Berikut

Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah (baik dalam bulan Ramadhan dan tidak pula pada bulan Lainnya) dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat, maka janganlah engkau tanyakan tentang bagus dan panjangnya rakaat tersebut. Kemudian beliau shalat empat rakaat, maka janganlah engkau tanyakan bagusnya dan panjangnya rakaat tersebut. Lalu beliau shalat tiga rakaat. Maka aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur sebelum engkau melakukan witir?’ Beliau menjawab, ‘Wahai Aisyah, sesungguhnnya mataku tidur tetapi hatiku tidak.’” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari, no. 1147 dan Muslim, no. 738)

“Hadis ini sahih, tidak ada perawi yang mendaifkan. Itu dasar pertama. Dasar kedua yaitu ketika Umar bin Khaththab ra., menertibkan shalat tarawih di Masjid Madinah,” ujarnya.

Syamsul menjelaskan, bahwa pada masa Umar ra., diangkat imam tetap untuk salat tarawih yaitu Ubay bin Kaab dan memerintahkannya untuk melakukan salat tarawih 11 rakaat.

Ribuan jamaah memadati Masjid Raya Al Mashun atau Masjid Raya Medan untuk melaksanakan Salat Tarawih berjamaah, Rabu (22/3/2023).
Ribuan jamaah memadati Masjid Raya Al Mashun atau Masjid Raya Medan untuk melaksanakan Salat Tarawih berjamaah, Rabu (22/3/2023). (TRIBUN MEDAN/HUSNA)

Baca juga: Tuntunan Lengkap Sholat Tarawih Ramadan 2025, Ada Juga Bacaan Doa Kamilin

Jadi, kedua dasar itu sangat jelas untuk menjadi alasan kuat pelaksanaan salat tarawih.

Keputusan melakasanakan tarawih 11 rakaat juga sebagaimana perkataan Rasulullah SAW, yang diriwayatkan oleh Bukhari yaitu صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ أُصَلِّيْ yang berarti “salatlah sebagaimana kalian melihatku salat.”

Maka sesuai perintah itulah, salat tarawih dilakukan sebanyak 11 rakaat.

“Adapaun penambahan-penambahan itu (jumlah rakaat salat tarawih) dilakukan setelah zaman Khulafaurrasyidin. Ada pula hadis yang menjelaskan bahwa Rasulullah salat 20 rakaat. Hadis itu daif,” ungkapnya.

Baca juga: Berikut Bacaan Niat Shalat Sunah Tarawih yang hanya Dapat Dilakukan di Bulan Ramadan

Dua Cara Tarawih Muhammadiyah

Dilansir dari muhammadiyah.or.id, Wakil Ketua Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Tri Sundani menjelaskan bahwa pada prinsipnya Shalat Tarawih sama halnya dengan shalat malam, sehingga umat Islam wajib berlapang dada dengan perbedaan cara yang ada.

Imam mazhab seperti Imam Syafi’i, Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hambal misalnya melakukan Shalat Tarawih dengan 20 rakaat dengan satu witir.

Sementara itu Imam Malik melakukan 36 rakaat dengan ditutup Shalat Witir.

Menurut Agus, beberapa ulama atsar dan sahabat Nabi bahkan ada yang tidak membatasi jumlah rakaat Shalat Tarawih.

“Shalat Tarawih itu kan disebut sebagai Shalat lail (Shalat malam), atau kalau bangun tidur disebut sebagai Shalat tahajud, kalau dilaksanakan di bulan Ramadan disebut dengan tarawih karena ada jeda istirahatnya,” terang Agus.

Muhammadiyah sendiri menurut Agus memilih mengikuti tata cara yang dilakukan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam yakni Shalat Tarawih dengan dua macam pilihan caranya.

Tarawih 4-4-3

Pilihan pertama, Muhammadiyah menggunakan formasi 4-4-3 berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibunda ‘Aisyah radhiallahu ‘anha yang berbunyi,

“Nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam tidak pernah melakukan Shalat sunah pada Ramadan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau Shalat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian, beliau Shalat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau Shalat lagi tiga rakaat (witir).”

“Rakaat pertama witir baca Surat Al-A’la, rakaat kedua Al-Kafirun, dan rakaat ketiga baca Al-Ikhlas. Atau bisa tiga qul itu (Al Ikhlas, Al Falaq, An-Nas),” jelas Agus.

Tarawih 2-2-2-2-2-1

Sedangkan pilihan kedua, Muhammadiyah menurut Agus memakai formasi 2-2-2-2-2 ditambah satu witir berdasarkan hadis riwayat Muslim dari sahabat Ibn Abbas yang berbunyi,

“Aku berdiri di samping Rasulullah, kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan dipegangnya telinga kananku dan ditelitinya, lalu Rasulullah Shalat dua rakaat kemudian dua rakaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rakaat, selanjutnya Rasulullah Shalat Witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai Bilal menyerukan azan. Maka bangunlah Rasulullah dan Shalat dua rakaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan saalat subuh.”

“Nah karena Muhammadiyah memperbandingkan hadis-hadis itu, maka pilihan yang dipilih oleh Tarjih Muhammadiyah adalah dua tadi. Jadi warga Muhammadiyah bisa memilih salah satu dari dua tadi karena itu tanawu’ ibadah. Pilihan dalam ibadah,” ungkapnya.

Niat Shalat Tarawih

Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat Shalat Tarawih selengkapnya:

1. Niat Sholat Tarawih Sendiri

Berikut ini lafadz niat Shalat Tarawih berikut latin dan artinya :

اُصَلّى سٌنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATAT TARAAWIHI ROK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA

Artinya : Saya niat Shalat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta’alaa.

2. Niat Sholat Tarawih Berjamaah

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Usholli Sunnatat-taraawiihi rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa

Artinya : Saya niat Shalat Tarawih dua rakaat sebagai makmum (mengikut) karena Allah Ta’alaa.

3. Niat Sholat Tarawih sebagai imam

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLII SUNNATAT-TARAAWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA'ALAA

Artinya : Saya niat Shalat Tarawih dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’alaa.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved