Berita Viral

Terungkap Sosok Pelaku Pembunuhan Feni Ere, Dicurigai Keluarga Korban: Kami Gak Bisa Menangkapnya

Paman korban menyebut Feni Ere ditemukan sudah jadi kerangka 10 hari sebelum hari ulang tahunnya.

Istimewa
JADI KERANGKA: Feni Ere (28), wanita berdarah Toraja, Sulawesi Selatan yang dilaporkan hilang pada 27 Januari 2024 lalu. Pemakaman dilakukan hari ini, Sabtu (22/2/2025), di kampung halaman neneknya di Pantilang. (Istimewa) 

Feni Ere tinggal sendiri di rumah di Jalan Pongsimpin Kelurahan Mungkajang, Kota Palopo.

Sementara itu, orang tuanya tinggal di Kabupaten Luwu Utara, melansir Tribun-Timur.com.

Parman menceritakan sempat mendatangi kediaman putrinya, tetapi ia mendapati rumah dalam kondisi terkunci.

Ia mendobrak pintu dan tidak menemukan keberadaan putrinya.

Parman justru dikejutkan dengan adanya ceceran darah di kamar sang anak.

"Saat ke rumah, pintu dalam keadaan terkunci. Pintu saya dobrak, Feni tidak ada di rumah. Banyak darah di kamarnya," katanya kepada wartawan, Minggu (16/2/2025).

Parman langsung melaporkan hilangnya Feni Ere kepada Polres Palopo.

Setelah setahun melakukan pencarian, akhirnya keluarga mendapat titik terang keberadaan Feni Ere.

Namun, Feni Ere ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa dan tinggal kerangka.

Paman korban menyebut Feni Ere ditemukan sudah jadi kerangka 10 hari sebelum hari ulang tahunnya.

DITEMUKAN TINGGAL KERANGKA: Feni Ere semasa hidup dan penemuan kerangka manusia. Sosok Feni Ere yang dikabarkan hilang sejak Januari 2024 ditemukan tinggal kerangka dalam kondisi mulut terikat di Palopo pada Senin (10/2/2025)diduga jadi korban pembunuhan.
DITEMUKAN TINGGAL KERANGKA: Feni Ere semasa hidup dan penemuan kerangka manusia. Sosok Feni Ere yang dikabarkan hilang sejak Januari 2024 ditemukan tinggal kerangka dalam kondisi mulut terikat di Palopo pada Senin (10/2/2025)diduga jadi korban pembunuhan. (ist/IG Feni Ere/TribunToraja)

"Sebenarnya kalau Feni masih hidup, maka pada Kamis (20/2/2025) kemarin adalah hari ulang tahunnya," katanya, dikutip dari Kompas.com.

Mulanya, polisi mengalami kesulitan mengidentifikasi identitas kerangka manusia tersebut.

Hingga kemudian dilakukan autopsi dan pemeriksaan DNA kerangka serta keluarga yang merasa kehilangan anaknya, termasuk ayah Feni Ere, Parman.

Pihak kepolisian akhirnya mengizinkan pihak keluarga membawa kerangka Feni Ere karena adanya kecocokan fisik Feni Ere dan kerangka manusia yang ditemukan.

“Kami mengizinkan pihak keluarga Feni untuk mengambil kerangka manusia yang ditemukan tersebut meskipun belum ada hasil pemeriksaan DNA yang keluar."

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved