Sumut Terkini

Modal Slip Palsu dan Ngaku Pegawai Bank, 2 Pria Tipu Mahasiswa hingga Rugikan Universitas Rp 1,2 M

Dua pemuda ditangkap lantaran melakukan penipuan dan penggelapan uang kuliah mahasiswa di  Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
POLRES PADANGSIDIMPUAN
PENIPUAN MAHASISWA - Momen Polres Padangsidimpuan merilis pengungkapan 2 tersangka penipuan dan penggelapan uang kuliah pakai slip palsu di Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan ditaksir mencapai Rp 1,2 Miliar, Sabtu (22/2/2025). Dua tersangka memakai uang hasil kejahatannya untuk membeli kendaraan, handphone dan kebutuhan sehari-hari. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Dua pemuda bernama Nanda Musandi Lubis (25) seorang admin klinik di Kota Padangsidimpuan dan Muhammad Andrian (25) mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) terpaksa meringkuk dibalik jeruji besi.

Keduanya ditangkap lantaran melakukan penipuan dan penggelapan uang kuliah mahasiswa di 
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) hingga kerugian ditaksir Rp 1,2 Miliar.

Kapolres Padangsidimpuan AKBP Wira Prayatna mengatakan modus tersangka Muhammad Andrian menipu ialah mengajak para mahasiswa yang akan membayar uang kuliah melalui dirinya.

Sebab, selain menjadi mahasiswa, Andrian juga mengaku sebagai pegawai Bank Negara Indonesia (BNI).

Kemudian ia menawarkan kepada mahasiswa lain yang mau membayar uang kuliah menyerahkan uang kepadanya.

Kepada para korban ia menyebut akan mengirimkan uang ke rekening Universitas, dan nantinya disertai bukti setoran.

Sehingga para mahasiswa tak perlu mengantre, tinggal menyerahkan bukti pembayaran ke kampus.

Padahal, slip setoran yang diserahkan Muhammad Andrian ke mahasiswa palsu dan dicetak sendiri menggunakan mesin printer pribadi oleh tersangka Nanda Musandi Lubis (25) seorang admin klinik di Kota Padangsidimpuan.

"Adapun cara tersangka Nanda Musandi Lubis membuat slip pembayaran Bank BNI mencetak sendiri menggunakan printer. Kemudian tersangka juga membuat stempel disertai tandatangan teller Bank usai mendapat data mahasiswa dark tersangka Muhammad Andrian,"kata AKBP Wira, Sabtu (22/2/2025).

Kapolres menerangkan, terungkapnya kasus ini ketika pihak Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) mulai curiga dengan slip setoran para mahasiswa pada 19 Februari lalu.

Kemudian pihak Universitas menghubungi pihak Bank BNI dan meminta rekening koran tanggal 14 Februari transaksi yang masuk ke rekening kampus.

Lalu pihak Bank BNI menyampaikan total transaksi yang masuk ke rekening kampus sebanyak 6 transaksi.

Padahal slip setoran yang diserahkan mahasiswa kepada Universitas sebanyak 28 slip setoran.

Selanjutnya pihak Universitas meminta Bank BNI datang untuk mengecek bukti slip setoran yang diserahkan mahasiswa.

Disinilah didapat dari 28 slip setoran yang masuk, sebanyak 22 palsu.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved