Sumut Terkini

Siswa SD di Asahan Diculik dari Sekolah, Kepsek : 4 Orang Datang Gunakan Mobil Tanpa Plat

Sepanjang proses pertemuan tersebut, tidak ada gerak-gerik mencurigakan sang ibu dan sehingga guru-guru tidak mencurigai sang anak akan dibawa.

Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALIF
PENCULIKAN- Asmiyati, Kepala Sekolah SD Taman Siswa Sidodadi, Kisaran Barat, Kabupaten Asahan menerangkan OK (7) siswi yang sempat dikabarkan diculik ternyata dijemput paksa oleh ibunya, Kamis (20/2/2025). 

TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN - OK (7) siswa Sekolah Dasar (SD) Taman Siswa Sidodadi, Kisaran Barat, Kabupaten Asahan dikabarkan diculik dari sekolah, Rabu (19/2/2025).

OK dikabarkan diculik oleh empat orang pelaku dengan menggunakan mobil hitam tanpa plat.

Asmiyati, Kepala Sekolah (Kepsek) SD Taman Siswa Sidodadi mengaku, penculikan tersebut bukan dilakukan oleh orang tidak dikenal.

Dijelaskan kepala sekolah, kronologi tersebut terjadi ketika korban, diminta untuk keluar menemui tamu yang ternyata adalah ibu kandung dari korban.

"Saat itu ibu-ibu datang ke sekolah. Katanya mau bertamu ketemu sama anaknya. Kami panggillah si anak, kemudian kami tanya si anak ini, dia memang membenarkan kalau itu ibunya," ujar Asmiyati, Kamis (20/2/2025).

Katanya, selama proses pertemuan tersebut, guru-guru memantau pergerakan sang ibu dan anak. Bahkan, ada empat orang guru turut mengawasi sang anak.

"Karena sebelumnya memang orang tua atau ayahnya si anak ini menitipkan pesan kalau jangan ada yang boleh menjemput sang anak kecuali dirinya," ungkapnya.

Sepanjang proses pertemuan tersebut, tidak ada gerak-gerik mencurigakan sang ibu dan sehingga guru-guru tidak mencurigai sang anak akan dibawa.

"Disitu abangnya, yang masih kelas 5 SD juga dipanggil. Karena dia tau itu ibunya, kemudian dia tidak mau dan kembali naik ke kelasnya," ungkap kepala sekolah.

Setelah berbincang, posisi ibu dan anak ini bergeser mendekati pintu gerbang sekolah. Namun, pihak sekolah juga belum mencurigai bahwa anak tersebut akan dilarikan.

"Ibunya sudah sempat pamit mau pergi. Disitu, dikeluarkannya uang Rp 100 ribu, disuruhnya anak ini untuk bagi dua dengan abangnya. Gataunya, setelah saya lengah, dibawanya anak ini keluar dari pagar, dan dimasukan ke dalam mobil," jelasnya.

Setelah dimasukan ke dalam mobil, guru-guru sempat berteriak dan memicu warga untuk mengejar mobil tersebut.

"Sempat dikejar. Cuma ga dapat. Dia menggunakan mobil hitam dengan plat nomor ditutupi dengan plastik. Kalau kata orang yang ngerti mobil, mobilnya itu mobil Ertiga," ujarnya.

Disinggung soal adanya kekerasan dalam membawa sang anak, pihak sekolah menampik hal tersebut. Dan mengaku, ibunya hanya menggendong dimasukan ke dalam mobil.

(cr2/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved