Berita Viral

TERUNGKAP Sumber Harta Kekayaan Sherly Tjoanda Capai Rp 709 Miliar, Gubernur Terkaya Saat Ini

Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda (42) menjadi gubernur terkaya di antara 33 gubernur lainnya yang dilantik oleh Presiden Prabowo

Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
GUBERNUR TERKAYA: Gubernur Maluku Utara (Malut) Sherly Tjoanda (42) menjadi gubernur terkaya di antara 33 gubernur lainnya yang dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2/2025). Berdasarkan harta kekayaan yang dilaporkan ke LHKPN KPK per 15 Oktober 2024, Sherly memiliki total kekayaan sebesar Rp709 miliar. (Istimewa) 

Kegagalan bisnis itu diakui Benny merupakan kesalahan mereka sendiri.

"Mungkin karena waktu itu kami masih baru berbisnis, kaget pegang duit puluhan juta," ujar Benny.

Lantaran waktu itu mereka memegang uang bernilai besar, hal yang ada di pikiran mereka justru adalah hura-hura.

Di samping itu, mereka juga banyak melakukan pengeluaran yang tidak perlu. Itulah yang kemudian membuat bisnis mereka gagal.

3. Kontraktor

Setelah bisnis kayu besi gagal, Benny Laos beralih profesi sebagai kontraktor. 

Setelah usaha berhenti, Benny tetap di Ternate, sementara Hendri pindah dan menetap di Ambon.

Benny kemudian pergi ke Ambon setelah sempat bertahan beberapa minggu tanpa pekerjaan di Ternate.

Di sana, Benny bertemu seseorang yang memintanya jadi kontraktor.

Orang itu awalnya meminta Benny untuk bekerjasama menjalankan bisnis kontraktor.

Dia minta Benny mengurus semua surat.

Meski demikian, Benny pun jadi paham tentang bidang kontraktor dan tertarik menekuni itu.

Namun, Benny terbentur keadaan karena tidak ada modal.

Dia kemudian menerima pemberian kalung emas sang mama dan menggadaikan kalung itu sebagai modal.

Berbekal uang Rp2.500.000 dari kalung itu, dia kemudian menjalankan proyek pertama.

Dari keuntungan itu, Benny mendapatkan modal untuk mengerjakan proyek lain. Sejak itu, dia mulai menekuni profesi sebagai kontraktor.

Selama empat tahun, usaha Benny sebagai kontraktor berjalan mulus. Perjalanan itu pun berhasil membuat kalung emas milik mamanya berhasil ia kembalikan.

4. Trading Bahan Bangunan

Pada tahun 2001, Benny keluar dari Ambon dan kembali ke Ternate.

Keputusan itu diambil karena berawal dari ajakan Bupati Maluku Utara kala itu yang ingin Benny memberikan sumbangsih membangun Ternate.

Di sana, dia tetap meneruskan bisnis sebagai kontraktor. Seiring dengan itu, dia pun mulai merambah bidang lain, yaitu trading bahan bangunan.

Sedikit demi sedikit, bisnis Benny mulai mendapatkan kepercayaan dari para konsumennya.

Namun, Ternate mengalami kerusuhan. Itu membuatnya hijrah ke Manado. Di saat yang bersamaan, dia juga bermukim di Makassar, Sulawesi Selatan.

Meski demikian, bisnis dan pekerjaannya tetap di antara Ambon dan Ternate yang dikendalikan dari jauh.

5. Bidang Pelayaran

Benny kemudian menjalankan bisnis ke bidang pelayaran. Pilihan itu muncul dari pemikirannya setelah merenungi lingkungan sekitarnya.

Benny sendiri lahir dan besar di Ternate, pulau kecil yang dikelilingi laut.

Pilihannya untuk merambah ke bidang pelayaran dikhususkan pada sektor pelayaran jasa pengiriman barang-barang muatan.

Untuk menjalankan usaha, dia pun membeli kapal cargo.Semua jenis usahanya berjalan dengan baik.

Semuanya berkibar dengan nama perusahaan Bela.

Uniknya, nama 'Bela' sendiri merupakan singkatan dari nama lengkap Benny Laos.

6. Bidang Perikanan

Tak sampai di situ, Benny juga mulai melirik bidang lain. Dia lalu mencoba menjalankan kembali usaha di bidang perkayuan.

Dengan pengalamannya, usaha pengolahan kayu dari HPH yang menjual log atau kayu gelondongan ke pabrik kayu lapis itu berjalan baik.

Selain di bidang perkayuan, Benny juga masuk ke bisnis properti dengan menjadi developer atau pengembang perumahan.

Bisnis Bela Group pun bergulir. Benny kemudian mengelola bisnis di bidang perikanan. Bisnis itu ia khususkan untuk pengelolaan tuna dalam cold storage. Tuna itu kemudian diekspor ke Amerika Serikat.

(*/tribun-medan.com/ Tribuntrends.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved