Berita Viral

PENGAKUAN Brigadir Devi Usai Videonya Diduga Siksa Anak Viral, Sebut Dirinya Korban dan Diselingkuhi

Inilah pengakuan Brigadir Devi Manurung polwan Polda Sumut usai videonya diduga siksa anak viral. Ia menyebut dirinya merupakan korban

TRIBUN MEDAN/HO/DEVI MANURUNG
KLARIFIKASI POLWAN: Brigadir Devi Mayasari Manurung memberikan klarifikasi soal video viral dirinya dituding melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap anaknya, dilihat, Selasa (18/2/2025). Ia membantah tuduhan tersebut dan menyebut dirinya korban KDRT hingga dugaan perselingkuhan eks suaminya. (TRIBUN MEDAN/HO/DEVI MANURUNG) 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah pengakuan Brigadir Devi Manurung polwan Polda Sumut usai videonya diduga siksa anak viral.

Setelah videonya dituding menganiaya anaknya viral, kini Brigadir Devi Manurung beri pengakuannya.

Brigadir Devi Manurung mengaku dirinya merupakan korban.

Dimana ia menyebut dirinya korban KDRT dan diselingkuhi.

Ia juga membeberkan, video viral yang beredar merupakan potongan dari rekaman video call-nya bersama Lettu Kavaleri Agung saat masih menjadi suaminya pada 6 Juli 2024 silam.

Waktu itu, kata Brigadir Devi, anaknya menangis usai terbangun dari tidurnya.

Di saat bersamaan, dirinya sedang berada di dapur untuk memasak air mandi, sambil video call sang suami yang sedang bertugas

Brigadir Devi melapor apabila perutnya sedang sakit sehingga tidak bisa menggendong sang anak.

Tanpa disadarinya, anak tersebut mendekati kompor dua tungku yang sama-sama menyala.

Baca juga: SOSOK Galih Mahasiswa Tergelincir Masuk Jurang di Lereng Merapi, Kepala Robek hingga Gigi Rontok

"Spontan langsung saya menarik tangannya dari mulai di dalam video dari anak saya tidak tampak (di video) sampai dengan terlihat saya menarik tangannya di video ini."

"Di sini saya spontan karena anak saya sudah hampir memegang gagang air panas yang sedang mendidih," katanya.

Brigadir Devi menuding, rekaman video call sengaja dipotong oleh mantan suami lalu disebarkan ke media sosial.

Hal tersebut bertujuan menjatuhkan dirinya, sehingga terkesan melakukan penganiayaan kepada sang anak.

"(Video) diedit dipotong dan di blur hampir seluruh badan anak saya, sehingga oknum-oknum tidak bertanggung jawab menyebarkan video potongan yang menggiring opini masyarakat ke bapak ibu sekalian sehingga kesannya anak saya saya siksa."

"Saya berbicara ini karena saya merasa terancam dan saya ketakutan," lanjutnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved