Sumut Terkini
Masyarakat Desa Perlis Berulang Kali Demo Kasus Dugaan Korupsi Bansos,Kades Disebut Tak Ambil Pusing
Bahkan tak hanya dugaan korupsi, tanda tangan masyarakat juga dipalsukan oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Masyarakat Desa Perlis, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, berulang kali melakukan aksi demo dugaan korupsi bantuan sosial pada tahun 2022 untuk para nelayan.
Bahkan tak hanya dugaan korupsi, tanda tangan masyarakat juga dipalsukan oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab.
Masyarakat melakukan aksi demo tersebut, meminta agar pihak terkait dan aparat penegak hukum memproses orang-orang yang terlibat dalam dugaan korupsi tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Ketua BPD Desa Perlis, Mukhlis.
"Demo sudah berkali-kali di Kantor Desa Perlis. Dan ini kami sudah melaporkan ke DPRD untuk di RDP kan," ujar Mukhlis, Rabu (19/2/2025).
Mukhlis pun membeberkan dugaan korupsi sehingga mencuat dipermukaan.
"Mulanya kami tidak tau menau, rupanya para kadus membuat kelompok, kami masyarakat ini dimasukkan ke dalam kelompok. Nah ternyata ada bantuan dari pemerintah melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Langkat," ucap Mukhlis.
Adapun bantuan yang disalurkan itu dalam bentuk uang berjumlah Rp 300 ribu untuk 850 nelayan dari 9 dusun yang ada di Desa Perlis pada tahun 2022 lalu.
Namun pada prakteknya, uang tersebut diduga dikorupsi dan menjadi temuan di tahun 2024.
"Bantuan dalam bentuk uang itu dikorupsi, ada yang cuma diberi Rp 100 ribu, Rp 200 ribu, suka-suka orang itulah. Harusnya bantuan yang diterima masyarakat Rp 300 ribu untuk 850 orang dari 9 dusun," kata Mukhlis.
"Para dusun juga memalsukan tanda tangan masyarakat, padahal kami tidak ada menandatangani. Misal saya selalu tanda tangan depannya selalu huruf M, tapi berkas yang mereka serahkan ke Dinas Perikanan huruf S," sambungnya.
Disinggung soal sikap atau respon kepala desa, Mukhlis menambahkan, jika yang bersangkutan tidak mau ambil pusing alias tak peduli.
"Kepala desa alasannya, itu masalah kepala dusun aku gak tau menau katanya," ujar Mukhlis.
Sementara itu Kepala Desa Perlis, Junaidi saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan seluler tidak meresponnya.
Begitu juga pesan singkat WhatsApp yang dilayangkan juga belum dibalasnya.
(cr23/tribun-medan.com)
| Bobby Nasution Sepakat TPL Ditutup Usai Bertemu Dengan Tetua Adat: Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/DEMO-Masyarakat-Desa-Perlis-Kecamatan-Brandan-Barat.jpg)