Berita Viral

TERLANJUR Lepas Jabatan Kades Ciamis Demi Kerja ke Jepang, Dodi Romdani Pulang Lagi karena Infeksi

Terlanjur lepas jabatan Kepala Desa (Kades) di Ciamis demi kerja ke Jepang dan mendapatkan gaji Rp30 juta, Dodi Romdani kini pulang lagi ke kampung ha

KOMPAS.com/Candra Nugraha
DODI KADES CIAMIS - Dodi Romdani menunjukkan pekerjaannya selama jadi PMI di Jepang, saat ditemui di rumahnya, Jumat (14/2/2025). Terkini Dodi pulang ke kampung halamannya. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Terlanjur lepas jabatan Kepala Desa (Kades) di Ciamis demi kerja ke Jepang, Dodi Romdani kini pulang lagi.

Sebelumnya kisah Dodi Romdani Kades di Ciamis yang mengundurkan diri demi kerja ke Jepang viral di media sosial.

Dodi Romdani mengaku mengundurkan diri demi kerja di Jepang dengan gaji Rp30 juta alias 10 kali lipat dari gajinya sebelumnya.

Kini usai kisahnya viral dan menjadi buah bibir, Dodi Romdani disebut kembali pulang ke kampung halamannya di Ciamis, Jawa Barat.

Pada 18 Januari 2025, ia terpaksa pulang ke Ciamis karena kondisi kesehatannya menurun akibat badai salju dan infeksi kulit.

Sebelumnya diberitakan Dodi menjadi pekerja migran di Jepang setelah hampir enam tahun menjabat sebagai kepala desa.

Keputusan itu diambil bukan tanpa alasan. 

Ia ingin memperbaiki ekonomi keluarga dan mewujudkan impiannya membangun masjid di kampungnya. 

"Insya Allah iktikad dan tujuannya baik, saya ingin nambah rezeki, dan saya punya tujuan ingin merehab masjid," kata Dodi.

Baca juga: DRIVER Ojol Gelar Demo Tuntut THR: Kami Butuh Uang Bukan Bahan Pokok, Menaker Janji Bakal Dibahas

Dodi memang bukan orang baru di Jepang. Sebelumnya, ia pernah bekerja di perusahaan perkapalan di sana dari tahun 2008 hingga 2013. 

Saat itu, ia berhasil mengumpulkan cukup uang untuk membeli sawah, mobil, dan motor. 

Mobil yang dibelinya bahkan kerap digunakan warga untuk kegiatan sosial, seperti mengantar orang sakit atau ibu-ibu ke pengajian.

"Mobil dipergunakan oleh warga sehingga saya dipermudah (jalan) menjadi kepala desa," ujar Dodi.

Namun, seiring waktu, kebutuhan ekonominya semakin bertambah, terutama untuk pendidikan anak-anaknya. Gaji kepala desa di Ciamis yang hanya sekitar Rp 3.000.000 per bulan dirasa tidak cukup. 

"Nominal mendapat Rp 30 juta itu mudah, itu (gaji) kotor," ujar Dodi membandingkan penghasilannya sebagai pekerja migran di Jepang.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved