Berita Viral

SOSOK Hanifah, Siswi SMA Ngadu ke Dedi Mulyadi Ada Pungli di SMAN 7 Cirebon, Berimbas Disindir Guru

Inilah sosok Hanifah, siswi SMA mengadu ke Dedi Mulyadi ada pungli di sekolahnya, yaitu SMAN 7 Cirebon, Jawa Barat.

Editor: Liska Rahayu
TribunCirebon.com/Eko Yulianto
SOSOK HANIFAH - Salah satu siswi kelas XII IPS 1 SMAN 7 Cirebon, Hanifah saat membahas PDSS, Sabtu (8/2/2025). Hanifah berani bongkar dugaan pungli di sekolah (TribunCirebon.com/Eko Yulianto) 

Ketika ditanya oleh Dedi Mulyadi, "Kamu nggak takut?" Hanifah dengan tegas menjawab tidak, karena menurutnya, yang dilakukannya adalah hal benar dan tidak ada yang salah. 

Ia menyampaikan laporannya dengan sikap yang sopan dan berfokus pada kebutuhan teman-temannya yang memang benar-benar membutuhkan bantuan.

Hanifah juga menegaskan bahwa ada banyak teman-temannya yang dalam kondisi sulit, seperti yatim piatu, yang sangat membutuhkan bantuan dari program PIP.

Namun justru dana yang seharusnya mereka terima ditahan oleh pihak sekolah.

Namun, keberanian Hanifah ternyata membuatnya harus menghadapi intimidasi.

Beberapa guru di SMAN 7 Cirebon memberikan sindiran terhadapnya, bahkan menyebutnya dan teman-temannya tidak beradab dan seperti preman. 

Ada juga yang menyebarkan hoaks mengenai dirinya dan teman-temannya. 

Meskipun demikian, Hanifah tidak gentar dan tetap melanjutkan perjuangannya untuk mengungkapkan kebenaran.

Menanggapi intimidasi tersebut, pihak sekolah melalui Humas SMAN 7 Cirebon, Undang Ahmad Hidayat, mengonfirmasi bahwa mereka telah memanggil guru-guru yang diduga melakukan intimidasi terhadap Hanifah.

Beberapa guru mengakui kesalahan mereka dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.

"Kami sudah memanggil yang bersangkutan dan sudah meminta jangan pernah menyinggung menyindir lagi, termasuk saat memberikan pelajaran." jelas Undang.

"Mereka meminta maaf dan tidak akan mengulangi," kata Undang, menegaskan bahwa pihak sekolah mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan masalah ini.

Kasus ini semakin memperlihatkan pentingnya sikap keberanian dalam menghadapi ketidakbenaran di lingkungan pendidikan.

Tindak lanjut dari pihak berwenang dan sekolah sangat penting untuk memastikan bahwa praktik pungli ini tidak terulang.

Pihaknya diminta agar siswa-siswi yang membutuhkan bantuan melalui program seperti PIP benar-benar menerima hak mereka tanpa adanya pemotongan atau pungutan liar lainnya.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved