Berita Viral

PENGAKUAN Ayah Siswa yang Diusir dari Kelas Sebelum Ujian, Cuma Bisa Pasrah Nunggak SPP Rp14,8 Juta

Beginilah pengakuan ayah dari siswa yang diusir dari kelas sebelum ujian. Peristiwa ini terjadi di SMK di Sleman, Yogyakarta.

Editor: Liska Rahayu
TikTok @rizna_77
SISWA DIUSIR GURU: Tangkapan layar seorang siswa SMK di Jogja membacakan surat terbuka setelah diusir oleh gurunya dari kelas sebelum ujian, Kamis (13/2/2025). Penyebabnya terkuak, sang orangtua mohon-mohon ke pihak sekolah tapi diabaikan. 

"Saya Kevin Setiawan, sekolah di SMK Nasional Berbah jurusan teknik permesinan kelas 12, menyampaikan kepada bapak Gubernur, asya dari anak broken home yang kedua orang tua saya sudah tidak mampu lagi membiayai sekolah saya. Pada tanggal 11 Februari 2025, ada ujian sekolah, saya sudah berada di ruang kelas, akan tetapi saya disuruh keluar oleh guru bahasa jawa karena tidak mempunyai kartu ujian maka saya tidak boleh ikut ujian, dan disuruh keluar dari ruang kelas," pungkas Kevin dengan wajah memelas.

Lantaran kejadian tersebut, Kevin pun putus sekolah.

"Sampai hari ini 11 Februari 2025 saya tidak bisa mengikuti ujian dan terpaksa putus sekolah. Kami berharap bapak gubernur DIY dapat membantu kami untuk bisa melanjutkan sekolah sampai lulus dan mendapatkan ijazah," akui Kevin.

Orang tua pasrah

Putranya terpaksa putus sekolah, ayah Kevin, Ariwantoko tampak pasrah.

Dalam wawancara di kanal youtube tv one news, Ari mengaku sempat mendatangi sekolah setelah putranya diusir dari kelas gara-gara menunggak bayaran.

Kala itu diakui Ari, ia sampai memohon-mohon ke guru dan kepala sekolah agar Kevin diizinkan ikut ujian.

Namun permintaan Ari itu diabaikan pihak sekolah yang tetap bersikukuh soal bayaran SPP.

"Sebagai orang tua, saya terenyuh memang itu keadaan kita, saya sebagai orang tua udah memohon-mohon kepada pihak sekolah, ketemu ketua ujian sampai kepala sekolah, memang tidak ada toleransi sama sekali waktu itu. Saya sangat memohon-mohon supaya anak saya bisa ikut ujian bersama teman-temannya dan bisa lulus seperti anak lain," ujar Ariwantoko.

Dalam pernyataannya itu, Ari mengungkap total tunggakan yang ditagih sekolah.

Ternyata selama tiga tahun, Kevin menunggak biaya Rp14,8 juta.

Terkait dengan biaya fantastis untuk sekolah anaknya, Ari mengaku kesulitan.

Sebab selama ini Kevin cuma bekerja sebagai buruh.

"Keadaan saya, saya sebagai buruh harian lepas. Saya kerjaan tidak pasti, kalau ada kerjaan saya diajak teman, atau tetangga minta tolong ya saya bantu, saya kerja serabutan. Jadi untuk penghasilan enggak pasti," imbuh Ariwantoko.

Tak bisa berbuat apa-apa, Ari pun mengaku berjuang dengan mendatangi pihak sekolah.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved