Medan Terkini

Siswa SMKN 10 Akui Diancam Akan Dipanggil ke Ruang BK Gegara Gelar Aksi Unjuk Rasa Tuntut SNBP

Sebanyak 140 Siswa kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 10 Medan kembali menggelar aksi unjuk rasa.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Abdan Syakuro

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sebanyak 140 Siswa kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 10 Medan kembali menggelar aksi unjuk rasa.

Kali ini, 140 siswa tersebut menggelar aksi unjuk rasa di depan sekolahnya Jalan Cik Diktiro Medan.

Mereka menggelar unjuk rasa karena tidak bisa mengikuti jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) karena kelalaian sekolah dalam melakukan input data ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Beragam sindiran pun disorakkan oleh seratusan siswa yang menggelar unjuk rasa ini.

"Kepsek (Kepala Sekolah) kabur," ucap siswa kelas XII berulang kali.

Mereka pun menyanyikan lagu opick yang berjudul 'Muhammadku' namun liriknya diganti.

"Jupiterku-jupiterku (Nama Kepala Sekolah) dengarlah keluhanku, kami rindu-kami rindu padamu jupiterku," teriak mereka.

Sementara itu, mereka juga membawa sejumlah poster yang berisikan sindiran.

"Sistem buruk, sok pintar pakai e-raport, berikan hak kami, sekolah yang lalai masa depan kami yang terancam, penipu, penjahat paling busuk adalah penjahat yang merusak masa depan anak," jelasnya.

Seorang Siswa Kelas XII Jurusan Desain Produksi Busana (DPB) SMKN 10 Medan Anya Cindy Eklesia mengatakan, pihaknya sudah dipastikan tidak ada peluang untuk daftar PTN melalui jalur SNBP.

"Karena meskipun Kepsek dan Wakepsek ke Jakarta tetapi tidak ada peluang untuk bisa masuk PTN jalur SNBP. Jadi kita gelar aksi unjuk rasa ini," jelasnya ditengah aksi unjuk rasa.

Dikatakan Anya, dari hasil media, finalisasi tidak ada hasil dari pihak sekolah agar mereka bisa mengikuti SNBP.

"Makanya kami gelar aksi unjuk rasa ini, karena tidak ada hasil dan tidak bisa ikut SNBP. Kami berharap agar Bapak Prabowo bisa mendengar suara kami," jelasnya.

Anya mengaku sempat mendengar pihaknya akan dipanggil ke ruang Bimbingan Konseling (BK) jika keluar mengikuti aksi unjuk rasa.

"Sejauh ini yang saya dengar kami yang keluar sekolah (untuk unjuk rasa) akan dipanggil ke ruang BK," ucapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved