Korban Penipuan Casis TNI

Korban Penipuan Casis TNI yang Dilakukan Bunda Nina Wati Kehilangan Uang Rp 600 Juta

Ratusan orang tergabung dalam Forum Orang Tua Calon Siswa TNI AD korban penipuan Nina Wati untuk masuk TNI AD menggelar unjuk rasa

|
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/DEDY KURNIAWAN
PENIPUAN CASIS TNI: Korban Penipuan Casis TNI. Orangtua Casis TNI menggelar demo protes penipuan Nina Wati ke gedung DPRD Sumut, Selasa (11/2/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ratusan orang tergabung dalam Forum Orang Tua Calon Siswa TNI AD korban penipuan Nina Wati untuk masuk TNI AD di Rindam 1/BB Pematang Siantar unjuk rasa.

Warga Batubara ikut menggeruduk gedung DPRD Sumut, Selasa (11/2/2025). 

Orangtua Casis TNI asal Batubara, Jumiati terlihat begitu emosional saat unjuk rasa ke Medan, di gedung DPRD Sumut.

Dia mengaku telah dirugikan sosok Nina Wati senilai Rp 600 juta. 

"Saya ditipu Rp 600 juta, itu uangnya saya berikan cash (tunai) itu di rumah di Percut, tapi tidak ada diberikan surat jaminan. Saya dari Batubara," katanya. 

Jumiati menjadi satu di antara korban bujuk rayu tipuan Nina Wati dengan iming-iming meluluskan anaknya masuk TNI.

Jumiati sempat percaya karena bila anaknya tidak lulus uang 'pelicin' akan dikembalikan. 

"Sempat kami tanya bagaimana kalau tidak masuk TNI? Dia janjikan akan kembalikan uang tidak akan dipotong seribu pun. Tapi nyata apa, anak tidak lulus dan uang dilarikan," ungkapnya dengan nada geram. 

Massa menuntut agar pelaku penipuan dan penggelapan, Nina Wati segera ditangkap.

Para korban yang ditipu puluhan miliar menuntut pelaku segera dihukum sesuai perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 

Korban penipuan, mengungkapkan fakta persidangan dengan terdakwa NW seolah kebal hukum.

NW selama 16 kali jadwal persidangan tidak pernah dihadirkan, hingga menimbulkan dugaan kongkalikong aparat hukum dengan terdakwa. 

"Jadi, ini Nina Wati sudah 16 kali sidang dia tidak pernah hadir. Hanya melalui zoom, katanya dia sakit, bukan di RS melainkan di rumahnya. Hukum yang ada di Sumut sudah mati," kata orangtua korban berpakaian jaket hitam. 

"Aparat di Sumut, aparat polisi, TNI, kejaksaan pada bungkam atas masalah ini. Kami menuntut NW ditangkap dan diadili. Kepada Bapak Presiden Prabowo agar melihat permasalahan ini," katanya. 

Massa menuntut keadilan NW ditahan di sel tahanan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved