Sumut Terkini

Tim Transisi Bupati Terpilih Akui Refocussing Anggaran Jadi Tantangan Pembangunan Simalungun

Namun demikian, Pemkab Simalungun di bawah Anton - Benny siap mendukung apapun arahan pemerintah pusat.

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
ISTIMEWA
BUPATI TERPILIH- Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Simalungun, Anton Achmad Saragih dan Benny Gusman Sinaga. 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR- Di tengah tantangan pekerjaan rumah terkait banyaknya infrastruktur yang membutuhkan perbaikan, era awal pemerintahan Bupati Simalungun Anton Achmad Saragih dan Wakil Bupati Benny Gusman Sinaga dihadapkan dengan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 Tentang Efisiensi Belanja APBD 2025.

Alhasil, sejumlah agenda proyek rehabilitasi fisik di Kabupaten Simalungun akan dihapus karena adanya pemotongan anggaran Dana Transfer Pusat ke Daerah sebagai bagian dari efisiensi belanja tersebut.

Ketua Tim Transisi Anton - Benny, Jamesrin Saragih mengaku apa yang dihadapi Pemkab Simalungun juga dialami semua pemerintah daerah se-Indonesia.

Namun demikian, Pemkab Simalungun di bawah Anton - Benny siap mendukung apapun arahan pemerintah pusat.

“Bupati Terpilih akan menyesuaikan apa yang diinstruksikan Presiden lewat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait prioritas pertama dan prioritas lainnya. Ini kan berlaku juga sama dengan daerah lainnya di Indonesia.” kata Jamesrin.

Jamesrin yang merupakan pensiunan ASN di Pemkab Simalungun ini pun menyampaikan bahwa pemotongan anggaran sudah diterapkan melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan RI.

Oleh sebab itu, kepala daerah mana pun harus siap menerima arahan tersebut. 

“Itu sudah ditetapkan melalui SK. Tentu apabila ada hal hal baru nanti, Pak Bupati Terpilih lah akan menyiasati anggaran itu. Apakah menjalin komunikasi biar bisa dapat kucuran anggaran dari program lain, kita tunggulah dulu,” katanya.

Disinggung terkait potensi kritik yang datang di awal pemerintahan Anton - Benny, Jamesrin pun menyebut bahwa masyarakat harus bisa memahami psikologi anggaran yang terjadi. 

“Yang pertama memang, saya kira media juga bisa menjelaskan bahwa awal pembangunan memang agak melambat karena penyesuaian anggaran. Ini harus kita sosialisasikan juga ke masyarakat agar jangan berpikir kok tidak ada pembangunan?,” kata Jamesrin.

“Tetapi begitu pun Pak Bupati dan Wakil Bupati bersama jajaran OPD Kabupaten Simalungun tentu punya kreasi-kreasi lainnya dalam menciptakan pembangunan di Simalungun. Pasti itu,” pungkasnya.

(alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved