Berita Viral

SOSOK Lasmiati, Pemilik Warung Viral Jual Nasi Goreng Cuma Rp4 Ribu Seporsi, Sudah 10 Tahun Jualan

Inilah sosok Lasmiati, pemilik warung yang viral lantaran menjual nasi goreng dengan harga cuma Rp4000 seporsi.

Editor: Liska Rahayu
TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
NASI GORENG 4000 - Penampakan seporsi nasi goreng dengan telur ekstra di Warung Nasgor Bu Lasmiati, Dukuh Gilis, Desa Sugiharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Selasa (4/2/2025). Warung ini dramai dikunjungi pembeli. 

Seperti nama yang tertulis di plang, warung ini menyajikan menu utama nasi goreng.

Uniknya, harga seporsi nasi goreng boleh dibilang sangat murah, hanya Rp4 ribu per porsi.

Dengan harga semurah itu, pembeli sudah bisa menikmati sepiring nasi goreng yang dilengkapi irisan telur dadar, taburan bawang goreng, serta irisan sayur kol dan mentimun.

"Tapi pembeli juga bisa minta tambah. Tinggal disesuaikan porsinya," kata Eko yang sudah beberapa kali datang ke warung ini.

"Seperti saya ini minta dibuatkan nasi goreng harga Rp5 ribu. Porsinya lebih banyak," imbuhnya.

"Saya juga tambah lauk telur dadar, harganya Rp4 ribu. Kemudian gorengan Rp2 ribu dapat tiga. Saya makan enam gorengan."

"Minumnya es air putih Rp1 ribu. Total cuma Rp14 ribu sudah bisa makan enak dan kenyang banget," bebernya, melansir Tribun Jateng.

Eko awalnya tertarik untuk mencoba makan di sini setelah melihat konten video tentang nasi goreng di warung ini berseliweran di beranda media sosialnya. 

Dia tidak menyangka, di Kota Pati pada tahun 2025, masih ada yang menjual nasi goreng dengan porsi mengenyangkan namun semurah itu.

Sementara Andre (25) merupakan pelanggan baru di Warung Nasi Goreng Bu Lasmiati.

Pria asal Rembang ini mengatakan bahwa nasi goreng super murah ini sangat cocok bagi perantau sepertinya.

"Murah banget cuma Rp3000 sudah dapat nasi goreng yang rasanya tidak kalah enak dari nasi goreng seharga Rp15 ribu," kata dia.

Lasmiati mengatakan, dia mulai berjualan nasi goreng di rumah sejak tahun 2014.

Ia mulai memutuskan berjualan ketika suaminya yang bekerja sebagai perangkat desa meninggal 10 tahun lalu..

"Anak saya yang besar waktu itu masih kuliah di UNDIP, yang kecil masih bayi. Jadi saya memutuskan jualan untuk mencukupi kebutuhan keluarga."

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved