Bongkar Makam di Medan

Pria di Percut Sei Tuan Tewas Diduga Akibat Dipukul Helm Oleh Pensiunan TNI, Makamnya Dibongkar

Seorang pria bernama Ardiansyah di Percut Sei Tuan tewas diduga usai dipukul menggunakan helm.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Tria Rizki

Sebulan kemudian, usai kematian Ardiansyah, ibu korban membuat laporan resmi ke Polrestabes Medan karena menduga anaknya tewas akibat dipukul menggunakan helm oleh pensiunan TNI.

"Dan baru dilaporkan resmi sebagai korban penganiayaan pada 30 Januari 2025. Karena itu sebagai mana SOP, yang harus kita lakukan menyakinkan bahwa adanya peristiwa, maka titik kritisnya adalah melakukan pemeriksaan terhadap jenazah."

Kronologi Pria di Percut Sei Tuan Tewas Diduga Dipukul Pakai Helm Hingga Dipukul Gagang Pistol Pensiunan TNI

Kapolsek Medan Tembung Kompol Jhonson Sitompul membeberkan awal mula keributan keluarga Ardiansyah (37) korban tewas diduga akibat dipukul helm oleh pensiunan TNI hingga berujung kematian.

Jhonson menyebut, keributan berlangsung pada 20 Agustus 2024 lalu antara Ardiansyah, abangnya dan ibunya bernama Nurmaliyah dengan keluarga terduga pelaku LS, merupakan pensiunan TNI.

Mengenai keributan di bulan Agustus, yang melapor ke Polsek Medan Tembung ialah Nurmaliyah, ibu dari korban.

Berdasarkan keterangan dari ibu korban yang diterima Polisi, keributan bermula ketika pihak terduga pelaku mengucap kata-kata kalau Nurmaliyah sudah berhubungan badan dengan anak kandungnya sendiri.

"Ibu nurmaliyah keberatan dengan ucapan terlapor yang mengatakan bahwa bu Nurmaliyah melakukan hubungan intim dengan anak kandungnya sendiri. Atas laporan ini, dia merasa keberatan,"kata Kompol Jhonson, Rabu (5/2/2025).

Saat keributan, Nurmaliyah mengaku bagian keningnya dipukul menggunakan gagang diduga senjata api milik LS.

Lalu Ardiansyah, dipukul menggunakan helm oleh LS bagian kepala belakang.

Jhonson menyebut, berdasarkan data yang diterima dari rumah sakit, sekitar bulan 16 Oktober, setelah kejadian, korban tewas bernama Ardiansyah datang ke rumah sakit.

Di rumah sakit, korban tak sempat dirawat inap, hanya diberikan obat paracetamol dan beberapa jenis obat lainnya.

Keesokan harinya, korban datang lagi ke RS Citra Medika karena mengeluh sakit pada bagian ulu hati.

Disini ia menjalani rawat inap selama tiga hari di rumah sakit.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved