Berita Viral

ROCKY GERUNG Geram Menteri Bahlil Bantah Gas 3 Kg Langka: Keresahan Itu Sudah di Ubun-Ubun Emak-Emak

Pengamat Politik Rocky Gerung merasa geram dengan bantahan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menyebutkan ketersediaan gas 3 kg tidak langka.

YouTube Rocky Gerung dan YouTube KompasTV
SINDIRAN UNTUK BAHLIL: Tangkapan layar foto Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (kanan) yang disorot Rocky Gerung (kiri) terkait kebijakan soal LPG 3 Kg (tengah), Selasa (4/2/2025). Rocky Gerung menyindir keras Menteri Bahlil soal polemik aturan LPG 3 Kg. (YouTube Rocky Gerung dan YouTube KompasTV) 

TRIBUN-MEDAN.com - Pengamat Politik Rocky Gerung merasa geram dengan bantahan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menyebutkan ketersediaan gas 3 kg tidak langka. 

Rocky Gerung meminta kepada Menteri Bahlil untuk segera mencari solusi untuk permasalahan ini bukannya membantah kabar tersebut. 

"Faktual memang ada kelangkaan, kan laporan dari on the spot, laporan dari Jawa Barat, di Serang itu kan jelas memang di beberapa daerah itu langka. Jadi, enggak usah dibantah oleh Pak Bahlil, selesaikan aja masalah itu," ujar Rocky dikutip dari Youtube Rocky Gerung Official yang tayang pada Selasa (4/2/2025). 

Kelangkaan gas elpiiji 3 kg bersubsidi menimbulkan keresahan sosial. 

Pemerintah, kata Rocky, harus mendudukkan persoalan secara detail. 

"Ini kan jadi semacam peristiwa yang akan numpang di dalam peristiwa itu (kelangkaan gas 3 kg), yaitu ketidakbecusan pemerintah numpang dalam peristiwa itu, kecurigaan pada kongkalikong numpang dalam peristiwa itu, tuduhan bahwa ada penimbunan numpang dalam peristiwa itu. Kan semua itu menimbulkan keresahan sosial," katanya. 

Rocky mengkhawatirkan kondisi rakyat, terutama kaum emak-emak yang kesulitan memperoleh gas 3 kg

Pemandangan antrean rakyat membeli gas 3 kg belakangan ini yang terjadi di banyak daerah menandakan peradaban yang tidak pancasilais. 

"Kalau keresahan sosial itu sudah tiba di ubun-ubun emak-emak, enggak ada urusan lagi dengan penjelasan argumentatif dari pemerintah. Jadi kepastian atau secara psikologis emak-emak atau ibu-ibu ruma tangga sebut saja keluarga miskin yang harusnya diberi kesempatan pertama itu akhirnya kita lihat antre panjang ratusan meter kan bukan peradaban pancasilais," pungkasnya. 

Baca juga: Mahkamah Konstitusi Tolak Gugatan PHPU Pilkada Binjai, dr Donal Simanjuntak: Kita Terima

Baca juga: MK Tolak Gugatan Pilkada Medan, Bobby Sebut Zaki Akan Berkantor di RSUD Pirngadi usai Dilantik

Persoalan sulitnya beli gas 3 kg

Dikutip dari Kompas.com, pemerintah melakukan penataan distribusi elpiji 3 kilogram (kg) dengan memutuskan untuk menghapus pengecer, alias warung kelontong, yang tidak bisa lagi menjual elpiji subsidi.

Kebijakan ini berlaku mulai 1 Februari 2025. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa selama ini tahapan distribusi elpiji subsidi dilakukan dari PT Pertamina (Persero) ke agen, lalu ke pangkalan, dan barulah ke pengecer.

Namun, kebijakan terbaru memutuskan untuk menghentikan distribusi ke pengecer, melainkan pembelian harus dilakukan langsung oleh masyarakat ke pangkalan resmi Pertamina.

Sayangnya, sebaran pangkalan Pertamina tidak sebanyak pengecer.

Kondisi berkurangnya akses untuk membeli elpiji 3 kg inilah yang membuat masyarakat mengeluh terjadi kelangkaan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved