Berita Viral

RATUSAN BABI di Deliserdang Mati Gegara Terpapar Penyakit Demam Babi Afrika, Simak Gejala Awalnya

Ratusan ekor babi bermatian akibat terjangkit demam babi afrika atau African Swine Fever (ASF) di Deliserdang.

Balai Veteriner Medan
TINJAU VIRUS ASF- Balai Veteriner Medan bersama Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Utara melakukan peninjauan langsung, di Peternakan Babi milik warga di Jalan Lembaga Pemasyarakatan, kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, Kamis (30/1/2025). 

Ia mengatakan tanda-tandanya lebih dahulu timbul merah-merah di badan babi dan kemudian demam tinggi baru kemudian tumbang dan mati. 

"Sejauh ini memang belum ada yang dibuang kemana-mana karena kematiannya satu satu jadi masih bisa menguburkannya. Kalau mati serentak seperti dulu ya bisa saja mereka kewalahan dan dibuang. Penyebabnya itu ya terkait kebersihan juga, nggak boleh bebas juga masuk ke kandangnya orang," ucap Refly. 

Disampaikan kalau virus flu babi ini tidak berbahaya untuk manusia.

Namun demikian saat ini belum ada ditemukan vaksinnya.

Balai Veteriner Medan Turun ke Lapangan

Balai Veteriner Medan bersama Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Utara melakukan peninjauan langsung ternak babi di Jalan Lembaga Pemasyarakatan, kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, Kamis (30/1/2025).

Heri Ginting ketua Gerakan Peternak Babi Indonesia (GPBI) mengatakan mendapat kabar dari seorang warga ternaknya terpapar yang diduga sementara Virus ASF kemudian langsung berkoordinasi ke Balai Veteriner Medan.

"Saya mendapat aduan dari Nainggolan Warga yang ternak Babinya dicuragai atau diduga terpapar Virus ASF. Lalu saya berkoordinasi bersama pak Balai untuk melakukan sidak lapangan.

Semoga esok atau lusa hasil sample darah sudah diketahui apa  yang menyebabkan penyakit  yang diderita ternak pak nainggolan ini" ujarnya, Jumat (31/1/2025).

Ia juga menerangkan laporan masuk terpaparnya ternak Babi yang diduga Virus ASF ini  sejak tahun 2024 mulai Oktober hingga Desember sedangkan total kematiannya tidak diketahui.

"Saya sebagai Ketua GPBI masuknya laporan ke saya  saat ini yang  terpapar pada Bulan 10 tahun lalu 2024  ada di Pancurbatu sedangkan di kec. Namo Rambe di Bulan 11  lalu di bulan 12 kelurahan Simalingkar B dan Kwala Bekala. Untuk total matinya tidak tahu karena sudah ada yang dikubur. Jadi kita harap pemerintah memberikan solusinya agar virus ini tidak merebak,” terangnya.

Drh Arif Hukmi Kepala Balai Veteriner (B-Vet) Medan menjelaskan peninjauan ini dilakukan untuk melakukan pengambilan sample dan memberikan edukasi kepada masyarakat.

"Kita sengaja turun langsung kelapangan karena adanya dugaan ASF. Lebih dikenal penyakit pada Babi Lalu hari ini kita melakukan pengambilan  sample di Sukadono. Bersama pak ginting, pak Trisno dan warga sukadono. Kita mengambil sample darah dan sample lingkungan. Nah ini akan kita pastikan ASF apa bukan. Kerena penyakit Babi ini banyak  juga seperti kolera yang hampir sama dengan ASF ini,” jelasnya.

Ia juga mengatakan memberikan edukasi kepada peternak bagaimana peternak yang baik sehingga bisa mencegah agar tidak tertular ASF.

"Ya kita juga nemberikan edukasi bagaimana menjadi peternak yang baik, sehingga kita bisa mencegah agar tidak tertular ASF.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved