Berita Viral

RATUSAN BABI di Deliserdang Mati Gegara Terpapar Penyakit Demam Babi Afrika, Simak Gejala Awalnya

Ratusan ekor babi bermatian akibat terjangkit demam babi afrika atau African Swine Fever (ASF) di Deliserdang.

Balai Veteriner Medan
TINJAU VIRUS ASF- Balai Veteriner Medan bersama Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Utara melakukan peninjauan langsung, di Peternakan Babi milik warga di Jalan Lembaga Pemasyarakatan, kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, Kamis (30/1/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Ratusan ekor babi bermatian akibat terjangkit demam babi afrika atau African Swine Fever (ASF) di Deliserdang. 

Pemkab Deliserdang telah turun mengingatkan kepada peternak babi agar tidak membuang bangkai babi sembarangan. 

Pemkab Deliserdang tak ingin kasus beberapa tahun lalu terulang kembali. 

"Iya banyak yang sudah mati kalau untuk jumlah pasti masih terus kita data ini. Saya sudah perintahkan Kabid Peternakan untuk cek semua tempat, berapa yang terkena dan apa yang harus dilakukan segera," ujar Kadis Pertanian Deliserdang, Rahman Saleh Dongoran, Jumat (31/1/2025). 

Dari laporan sementara yang diterima Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang ternak babi yang mati berada di Kecamatan Pancur Batu, Hamparan Perak hingga Sunggal.

Diakui Rahman kalau dulu sempat dibuat posko di kawasan Desa Helvetia supaya setiap babi yang mati bisa dikubur atau dibakar tidak dibuang di sembarang tempat.

Untuk saat ini belum dapat dipastikan apakah akan dilakukan hal yang sama lagi atau tidak. 

"Kalau dibuang ke laut kan jadi takut nanti orang makan ikan seperti dulu yang pernah kejadian. Nanti ini akan ada rapat lintas sektoral lagi untuk penanggulangan dan BPBD pun bakal dilibatkan. Makanya ini lagi kita data lagi berapa yang sudah mati," kata Rahman.

TERNAK BABI MATI - Peternak babi di Desa Lae Nuaha, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi mengamati babi ternaknya yang terbujur lesu di lantai kandang, Jumat (18/10/2019). Saat ini ternak babi milik warga di Kabupaten Deli Serdang pada bermatian karena virus flu babi.
TERNAK BABI MATI - Peternak babi di Desa Lae Nuaha, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi mengamati babi ternaknya yang terbujur lesu di lantai kandang, Jumat (18/10/2019). Saat ini ternak babi milik warga di Kabupaten Deli Serdang pada bermatian karena virus flu babi. (TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN)

Sementara itu Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang, Refly Sofyan Siregar menyebutkan populasi babi di Kabupaten Deliserdang sudah sangat sedikit dan tercatat tinggal 5 ribu.

Karena adanya virus flu babi ini membuat kini jumlahnya semakin berkurang. Diakui kalau bermatiannya babi-babi ini sudah sejak dari tahun 2024. 

"Matinya nggak serentak dan ini sekarang terus terjadi. Kalau kita lihat gejala klinis tanda-tandanya memang flu babi yang disebabkan oleh virus (ASF). Belum siap pendataan ini masih kita data terus," kata Refly. 

Salah satu Desa yang banyak mati adalah Desa Helvetia kecamatan Sunggal.

Sepanjang yang ia ketahui di Desa ini sudah ada puluhan babi yang mati sementara ini.

Gejala yang Ditimbulkan dari Demam Babi Afrika

Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang, Refly Sofyan Siregar menyebutkan gejala yang ditimbulkan jika babi terjangkit Virus Flu Babi. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved