Sumut Terkini

Antrean Kendaraan Menuju Pelabuhan Penyeberangan Padat, Pengunjung : Kondisi Macet Total

Areal Pelabuhan Ajibata dipadati kendaraan saat ingin menyeberang dari Kabupaten Toba menuju Samosir.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Suasana kendaraan di areal pelabuhan. Kendaraan memadati areal pelabuhan sebelum berangkat menggunakan jasa penyeberangan ke Samosir pada Minggu (26/1/2025) malam hingga hari ini, Senin (27/1/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Pengunjung menyampaikan, padatnya kendaraan menuju areal pelabuhan penyeberangan menyebabkan macet total.

Areal Pelabuhan Ajibata dipadati kendaraan saat ingin menyeberang dari Kabupaten Toba menuju Samosir.

Seorang pengunjung yang berasal dari Medan sekitar Annchi menjelaskan, kepadatan kendaraan tersebut disebabkan libur panjang antara lain Isra Mi'raj, Imlek dan akhir pekan.

"Liibur panjang Isra Mi’raj dan Imlek 2025 yang juga bersamaan dengan libur akhir pekan memicu lonjakan volume kendaraan menuju Kabupaten Samosir hingga menimbulkan kemacetan menuju Pelabuhan Ajibata," ujar Annchi (36), Senin (27/1/2025).

"Kemacetan parah terjadi hingga mencapai Kelurahan Tigaraja, Kabupaten Simalungun. Volume Kendaraan hingga malam kemarin menuju pelabuhan penyeberangan Ajibata terlihat terus dipadati kendaraan pribadi," tuturnya.

Selain kendaraan roda empat, jalanan tersebut juga dipadati oleh kendaraan roda dua.

"Dan ratusan kendaraan terlihat merayap mulai dari pintu gerbang Kota Parapat hingga area Pelabuhan Ajibata," sambungnya.

Padatnya kendaraan telah terjadi sejak tanggal 25 Januari 2025.

"Kenaikan jumlah penumpang dan kendaraan mulai terjadi sejak Sabtu 25 Januari 2025 dan kondisi ini tak lepas dari tingginya minat wisatawan lokal dan domestik untuk berlibur ke KSPN Danau Toba sembari menghabiskan libur panjang di akhir bulan ini," lanjutnya.

Ia berharap, penyedia jasa penyeberangan swasta sudah seharusnya menggunakan teknologi untuk pemesanan tiket secara online.

"Tingginya jumlah kendaraan yang hendak menyeberang menuju Samosir membuat pengelola pelabuhan swasta yang belum mengikuti kemajuan teknologi digitalisasi era modern menghadapi tantangan besar  mengelola antrian," lanjutnya.

Ia juga menyampaikan soal keluhan sesama calon penyeberang.

"Ada juga pengunjung mengeluhkan lamanya waktu tunggu untuk naik kapal. Kami sudah mengantri sejak pagi, tapi sampai siang masih belum bisa masuk ke pelabuhan,” sambungnya.

Ia tambahkan, antrian menuju pelabuhan swasta ini sudah terus menerus terulang, Oleh karena itu, ia meminta agar Pemda Toba dan Samosir mwmbuat kebijakan soal arus penyeberangan serta mengurai kemacetan di areal pelabuhan.

“Tolong kepada bupati Samosir dan Toba  agar tegas kepada para pengelola KMP agar membuat terobosan digitalisasi dalam pemesanan tiket di era modern ini," lanjutnya.

"Jadi tolong lah tiket online diterapkan di pelabuhan swasta ini,” pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved