Pakpak Bharat
Tindak Lanjuti Instruksi Bupati untuk Kembangkan Minyak Nilam, Wakil Bupati Kunjungi Pusat ARC Aceh
Instruksi Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor untuk mengembangkan potensi minyak atsiri di Kabupaten Pakpak Bharat.
TRIBUN-MEDAN.COM - Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor menginstruksikan untuk mengembangkan potensi minyak atsiri atau nilam di Kabupaten Pakpak Bharat.
Menindaklanjuti instruksi tersebut, Wakil Bupati Pakpak Bharat, H Mutsyuhito Solin, Dr, M.Pd mengunjungi pusat Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syah Kuala, Banda Aceh.
Kehadiran Wakil Bupati H Mutsyuhito Solin diterima oleh Kepala ARC Universitas Syah Kuala, Dr. Ir. Syaifullah Muhammad, ST, ME. Kamis (23/1/2025).
Kepada Syaifullah, Mutsyuhito menjelaskan kondisi pengembangan dan pengelolaan nilam Pakpak Bharat yang masih dilakukan secara sederhana dan tradisional.
Sehingga, mempengaruhi pada kualitas minyak atsiri yang dihasilkan, kemudian berdampak pada rendahnya nilai jual minyak dimaksud.
Mutayuhito mengungkapkan bahwa pihaknya selaku Pemerintah Pakpak Bharat menginginkan adanya sebuah sistem dan pola pembudidayaan nilam hingga kehilirisasinya guna menjamin kesejahteraan para petani nilam.
Syaifullah Muhammad selaku Ketua ARC Universitas Syah Kuala berjanji bahwa pihaknya akan membantu Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat dalam mengembangkan tanaman nilam yang berkualitas tinggi sesuai standar yang dibutuhkan pasar dunia saat ini.
Dia juga berkisah tentang peta perjalanan panjang dari penelitian nilam yang mereka lakukan.
Kebermanfaatan publik dihadirkan lewat keterlibatan banyak pihak mulai dari hulu ke hilir pada pengembangan inovasi pengolahan nilam.
Saat ini, kata Syaifullah Muhammad, ada 6 desa dan 285 petani nilam di Aceh yang mendapatkan pembinaan dibawah ARC terkait pengembangan nilam dan ekstraksinya sehingga mampu melakukan ekspor sebanyak 21 kali.
Ia menjelaskan, kalau dulu petani menyuling nilam menggunakan drum, hasilnya hitam. Namun sekarang sudah memakai stainless sehingga hasilnya lebih jernih sehingga lebih mahal.
"Yang tadinya para pengumpul minyak nilam menentukan harga sesuka hati, sekarang bisa lebih stabil, karena di pasaran harga minyak tetap stabil,"ujarnya.
"Dari sini juga kami di ARC mulai berfikir bahwa kami harus membuat produk turunan agar minyak nilam dari petani bisa terus diserap dengan harga stabil,"jelas Syaifullah kemudian.
Syafullah mengungkapkan, saat ini ARC telah memiliki jenis produk, termasuk parfum, perawat kulit, sabun, cairan cuci tangan, hingga pengharum ruangan.
Kata Syaifullah, parfum nilam paling banyak laku di pasaran, mencapai 40 persen dari total produk.
Pertemuan ini ditutup dengan sebuah kesepakatan untuk membangun sebuah kerja sama antara Pemerintah Pakpak Bharat dengan Universitas Syah Kuala tentang pengembangan tanaman nilam tersebut di Kabupaten Pakpak Bharat.
(*/Tribun-medan.com)
Minyak Nilam
Pusat ARC Aceh
Pusat Atsiri Research Center (ARC) Universitas Sya
minyak atsiri pakpak bharat
nilam pakpak bharat
| Pemkab Pakpak Bharat dan Kementerian Pertanian RI Rapat Koordinasi Pokja dan Sosialisasi HDDAP |
|
|---|
| Bupati Franc Tumanggor Terima Penghargaan Inovasi BINDELLA PAKPAK dari Gubernur Sumut Bobby Nasution |
|
|---|
| Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dan Kejaksaan Bersinergi soal Pidana Kerja Sosial |
|
|---|
| Kunjungan Bupati Franc Bernhard Tumanggor ke Kebun B2SA PKK, Apresiasi Kerja Keras Ibu-ibu |
|
|---|
| Program Ketahanan Pangan Pakpak Bharat: Membangun Masa Depan Pertanian yang Berkelanjutan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/wakil-bupati-temui-pusat-penelitian-nilam-di-acceh.jpg)