Sumut Terkini

Menko Pangan Zulkifli Hasan Beberkan Alasan Harga Gula di Sumut Lebih Mahal dari Provinsi Lain

Menteri Koordinator (Menko) bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) membeberkan alasan kenapa gula di Sumatera Utara, lebih mahal.

|
TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD ANIL RASYID
Menteri Koordinator (Menko) bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyambangi PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula (PG) Kwala Madu, yang berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Selasa (21/1/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Menteri Koordinator (Menko) bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) membeberkan alasan kenapa gula di Sumatera Utara, lebih mahal dibandingkan provinsi lainnya. 

Hal ini disampaikan oleh Zulhas didampingi Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Holding PTPN III, M Abdul Ghani, dan Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, saat menyambangi PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula (PG) Kwala Madu, yang berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Selasa (21/1/2025).

"Setelah kita melihat kebun dan pabrik, Pak Ghani dan Pak Mahmudi andalan kita. Karena Sumatera Utara kebutuhan gula sebanyak 150 ribu ton setahun. Sementara dari sini baru 25-30 ribu ton. Makanya 120 ribu ton datang dari jauh. Sehingga harga gula di Sumatera Utara selalu lebih mahal," ujar Zulhas. 

Lanjut Zulhas, kalau di Jawa, Lampung, Bali, misal harga gula Rp 17 ribu perkilo, maka tak heran jika di Sumatera Utara harga gula lebih mahal sekitar Rp 18 ribu. 

Meski begitu, Zulhas menambahkan, ia melihat secerah harapan soal swasembada pangan seperti yang diperintahkan oleh Presiden Indonesia, Prabowo Subianto. 

"Saya melihat cerah harapan kalau kita bisa swasembada pangan. Karena Bapak Presiden, Prabowo Subianto sangat mendukung apa-apa yang kita perlukan," ujar Zulhas. 

"Dan Bapak Presiden semangatnya keinginannya dukungannnya luar biasa. Jadi kalau kita malas-malas malu," sambungnya. 

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga meyakini jika swasembada pangan salahsatunya gula dapat dilakukan dengan cepat.

"Sebelumnya swasembada ditargetkan pada tahun 2029, tapi saat ini menjadi tahun 2027," tutup Zulhas. 

Sementara itu, saat Zulhas dan rombongan tiba di PT SGN, ia langsung dibawa berkeliling oleh direktur pabrik. 

Melihat proses pengemasan gula dalam bentuk besar dan kecil.

(cr23/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved