Berita Seleb

PILU Paula Verhoeven Tak Bisa Jemput Anak Lagi, Baim Wong Sebut Kedua Anaknya Trauma ke Ibunya

Kepiluan kian dirasakan Paula Verhoeven yang semakin kepikiran terhadap kedua anaknya Kiano dan Kenzo terlebih setelah Baim Wong sebut anaknya trauma

KOLASE/TRIBUN MEDAN
PILU Paula Verhoeven Tak Bisa Jemput Anak, Baim Wong Sebut Kedua Anaknya Trauma ke Ibunya 

“Pasti sedih dong,” ujar Alvon dengan nada penuh empati.

Di sisi lain, Baim Wong tetap berusaha membuka jalan komunikasi dengan Paula.

Baca juga: Peningkatan Pangan, Kapolres Dairi AKBP Faisal Andri Pratomo Persiapkan Penanaman Jagung 1 Juta Ha

Baim sebelumnya menyatakan bahwa Paula dapat datang ke kantornya jika ingin bertemu dengan anak-anaknya. Namun, respon dari pihak Paula tampaknya berbeda.

“Kalau itu sudah kami jawab, buktikan saja,” balas Alvon, yang seolah mengindikasikan bahwa komunikasi tersebut belum dapat memecahkan masalah mendasar dalam hubungan mereka.

Sementara itu, pihak Baim Wong menyebut bahwa kedua anaknya mengalami trauma hingga membuatnya harus menghadirkan psikolog anak dalam persidangan.

Sidang cerai ini juga semakin rumit dengan hadirnya saksi ahli psikologi anak yang dihadirkan oleh Baim Wong

Kehadiran saksi ahli ini merupakan permintaan langsung dari majelis hakim untuk membantu memperjelas kondisi psikologis anak-anak Baim dan Paula yang diduga mengalami trauma akibat perceraian orang tua mereka.

Fahmi Bachmid, kuasa hukum Baim, menjelaskan bahwa saksi ahli ini dihadirkan untuk memberikan bukti lebih lanjut mengenai dampak perceraian terhadap anak-anak mereka.

"Majelis yang meminta dan kami mendatangkan ahli di bidang tertentu," kata Fahmi Bachmid menjelaskan.

Dalam persidangan, Baim Wong juga menunjukkan bukti berupa video yang memperlihatkan bagaimana anak-anaknya mengalami trauma yang terkait dengan hubungan mereka dengan ibu mereka, Paula.

“Video tersebut membuktikan bagaimana adanya sebuah trauma terhadap anak kepada ibunya,” kata Fahmi Bachmid.

Baca juga: YOAS Mooy Kakak Manja Mooy Bantah Keluarganya Minta Mahar Rp250 Juta: Adik Saya Hamil, Stop Bully

Lebih lanjut, Fahmi menjelaskan bahwa kedua anak Baim dan Paula diduga mengalami penundaan dalam proses pemulihan psikologis, atau yang dikenal dengan istilah "delay trauma."

Hal ini mengindikasikan bahwa anak-anak tersebut mengalami kesulitan untuk mengatasi trauma akibat perceraian dan situasi keluarga yang tidak stabil.

Psikolog yang memberikan terapi pada anak-anak ini berusaha untuk membantu mereka pulih, meskipun proses ini tidak mudah.

"Psikolog ini yang memberikan terapi terhadap anak supaya tidak trauma sehingga ditemukan tadi ada delay trauma terhadap anak ke seseorang yang tidak perlu saya sampaikan," pungkasnya.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Warta kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved