Berita Medan
Mengenal Perayaan Thai Pongal, Masyarakat Hindu Tamil di Medan Turut Merayakan
Pongal dirayakan pada hari saat matahari mulai bergerak ke utara yang disebut 'Makar Shankranti'. Di Tamil Nadu, festival ini disebut Pongal atau Thai
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Masyarakat Hindu Etnis Tamil di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan, dengan penuh semangat melaksanakan Perayaan Thai Pongal, yakni sebuah tradisi syukur atas hasil panen yang telah diwariskan turun-temurun, Selasa (14/1/2025).
Pongal dirayakan pada hari saat matahari mulai bergerak ke utara yang disebut 'Makar Shankranti'. Di Tamil Nadu, festival ini disebut Pongal atau Thai Pongal.
Periode ini disebut Uttarayanam dan dianggap sebagai hari yang baik. Pongal adalah festival selama empat hari.
Acara yang berlangsung di Shri Batharakaliamman Kuil, Kampung Lalang, Medan, dihadiri oleh berbagai tokoh agama, masyarakat, dan pemerintah, termasuk Pembimbing Masyarakat Hindu Provinsi Sumatera Utara Elirosa Tarigan.
Elirosa Tarigan menyampaikan apresiasi atas semangat masyarakat Hindu Tamil dalam menjaga tradisi budaya dan keagamaan di tengah modernisasi.
“Thai Pongal adalah wujud nyata dari harmoni antara manusia dan alam. Ini adalah momen penting untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Dewa Matahari, yang telah memberikan berkat melalui hasil panen yang melimpah. Perayaan ini mengajarkan kita untuk selalu menghormati alam sebagai sumber kehidupan," ujarnya.
Dijelaskan Elirosa bahwa Thai Pongal, yang dirayakan setiap tahun pada bulan Januari, memiliki nilai spiritual yang mendalam.
Prosesi diawali dengan memasak Pongal, makanan tradisional yang terbuat dari beras, susu, dan gula merah, yang dipersembahkan kepada Dewa Matahari.
“Ini bukan sekadar tradisi, tetapi simbol kebersamaan, kesederhanaan, dan rasa syukur. Dalam suasana ini, masyarakat Hindu Tamil menunjukkan kepada dunia bahwa nilai-nilai agama dan budaya dapat menjadi pondasi untuk menciptakan kehidupan yang harmonis,” tambahnya.
Pembimas Hindu menambahkan, Acara ini juga menjadi momentum untuk mempererat persaudaraan antarumat beragama di Sumatera Utara.
Ibu Elirosa menegaskan pentingnya menjaga kerukunan dalam keberagaman.
“Thai Pongal bukan hanya perayaan agama, tetapi juga cerminan semangat kebangsaan kita. Melalui acara seperti ini, kita memperlihatkan bahwa Sumatera Utara adalah rumah bagi berbagai budaya yang hidup berdampingan secara harmonis,” ungkapnya.
Acara ini diakhiri dengan doa bersama, tarian tradisional Tamil, dan berbagi makanan Pongal kepada seluruh tamu yang hadir.
Kehadiran para tokoh agama dan masyarakat memberikan kesan mendalam bahwa keberagaman budaya adalah kekayaan yang harus terus dijaga dan dilestarikan.
Dengan perayaan Thai Pongal ini, masyarakat Hindu Tamil di Medan tidak hanya merayakan hasil panen, tetapi juga mempertegas komitmen untuk menjaga tradisi, spiritualitas, dan kerukunan.
“Semoga nilai-nilai kebaikan yang tercermin dalam perayaan ini terus menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
(cr26/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Gunakan Spanduk, Tim Inafis Evakuasi Mayat Pria Membusuk di Lahan Kosong |
|
|---|
| Wakil Rektor II UDA Medan Divonis Empat Bulan Penjara Buntut Penganiayaan Satpam |
|
|---|
| Anggota DPRD Medan Desak Polisi Investigasi Kasus Pekerja Proyek Tewas 'Ditutupi' |
|
|---|
| Kasus Pekerja Proyek Tewas Ditutupi, Anggota DPRD Medan Desak Polisi Investigasi |
|
|---|
| CIRI-CIRI Mayat Laki-laki Membusuk di Lahan Kosong, Ada Tato di Kaki Kiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Perayaan-Thai-Pongal-yakni-perayaan-panen.jpg)