Tempat Wisata di Sumut

Pantai Parparean Alami Kondisi Pasang, Banyak Wisatawan ‘Putar Balik’

Pantai Parparean yang terletak di Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatra Utara

TRIBUN MEDAN/RISYA
Wisatawan yang memilih tetap berkunjung ke Pantai Parparean, meskipun keadaan sedang pasang. Mereka memilih menyantap makanan yang sudah dibawa dari rumah sambil menikmati pemandangan pantai.   

TRIBUN MEDAN.com, PORSEA - Pantai Parparean yang terletak di Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatra Utara, sedang menghadapi tantangan besar akibat kondisi air yang terus naik sejak pertengahan Oktober 2024 lalu.

Kondisi inipun berdampak signifikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan, sebagaimana diungkapkan oleh pengelola food court di area Pantai Parparean, Dio Dwi Andika (25).

“Tentunya, keadaan Pantai Parparean yang sedang pasang ini sangat memengaruhi jumlah kunjungan wisatawan yang jauh menurun,” ucap Dio saat ditemui di Pantai Parparean pada Desember 2024 lalu.

Menurutnya, banyak wisatawan yang memilih pulang setelah melihat kondisi air yang sedang pasang.

"Sudah banyak yang tahu tempat ini, nah mereka datang melihat air yang naik seperti ini, langsung balik pulang,” kata Dio.

Dio menuturkan, saat kondisi air pasang, biasanya pengunjung hanya akan sekadar menikmati santapan saja lalu pergi.

Meskipun tidak ada tiket masuk, wisatawan tetap dikenakan biaya retribusi sebesar Rp 2.000 per orang, serta tambahan biaya parkir dan sewa pondok yang berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000.

Namun, pendapatan dari sektor ini ikut menurun seiring dengan berkurangnya kunjungan wisatawan.

Saat ditanyai, satu di antara wisatawan yang berkunjung, Dewi (35) mengatakan dirinya sudah mengetahui Pantai Parparean sedang pasang, namun tetap berkunjung lantaran hanya ingin menikmati pemandangan pantai sambil menyantap makanan yang sudah ia siapkan dari rumah.

“Saya sudah tau Parparean lagi naik airnya, tapi saya hanya ingin mengajak keluarga makan di sini,” kata Dewi.

Faktor Penyebab dan Aktivitas Wisatawan

Dio menjelaskan bahwa keadaan pasang ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya curah hujan yang tinggi serta aliran Sungai Sigura-gura yang kabarnya ditutup sehingga air menumpuk di wilayah Pantai Parparean.

"Hampir sebulan, di sini hujan terus, dan aliran Sungai Sigura-gura yang kabarnya ditutup, jadi airnya menumpuk ke sini, " jelas Dio.

Pantai Parparean kerap menjadi tempat favorit wisatawan untuk berbagai aktivitas, seperti berfoto, menikmati kuliner khas, dan berenang di tepi pantai.

"Tepi Parparean ini setinggi dada orang dewasa namun bisa dijangkau anak-anak juga," kata Dio. Namun, kondisi air pasang membuat wisatawan enggan melakukan kegiatan tersebut.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved