Berita Viral

Duduk Perkara Guru BK Polisikan Wali Murid di Sampang, Dituduh Pungli karena Suruh Siswa Bawa Ikan

Inilah duduk perkara guru BK bernama Dwi Eni Purwanti di SMP Negeri Camplong, Sampang, Madura polisikan wali murid yang menuduhkan pungli karena suruh

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Duduk Perkara Guru BK Polisikan Wali Murid di Sampang, Dituduh Pungli karena Suruh Siswa Bawa Ikan 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah duduk perkara guru BK di SMP Negeri 1 Camplong, Sampang, Madura polisikan wali murid.

Baru-baru ini kasus guru BK di Sampang polisikan wali murid tengah menjadi sorotan.

Hal itu lantaran guru BK bernama Dwi Eni Purwanti tak terima dituduh pungli karena suruh siswa membawa ikan.

Karena tuduhan tersebut, guru berstatus Aparatur Sipil Negara atau ASN itu melaporkan wali murid yang menuduhnya.

Ia membuat laporan atas dugaan pencemaran nama baik, ancaman sekaligus pelecehan.

 "Pelapor merupakan seorang pria berinisial B asal Kacamatan Camplong, Sampang yang mengaku sebagai salah satu wali murid di SMP Negeri 1 Camplong," kata Dwi Eni Purwanti, Selasa (14/1/2025).

Menurutnya, dirinya dituduh melakukan dugaan pungli atau pungutan liar karena memaksa siswa untuk membeli dan membawa ikan ke sekolah.

Bahkan, tuduhan tersebut telah beredar luas melalui media online, padahal tindakan pungli itu tidak pernah terjadi.

"Sejak diangkat menjadi guru di lembaga sekolah setempat pada 2009 hingga saat ini tidak pernah melakukan tindakan seperti apa yang telah dituduhkan," ujarnya.

Baca juga: CURHAT Edi, Istrinya Kepergok Tanpa Busana dengan Anggota DPRD, Pertanyakan Ayah Janin di Perut

Selain itu, pada 10 Januari 2025, Dwi Eni memperoleh pesan WhatsApp dari terlapor.

Adapun pesan itu terlapor tidak ingin menemui Dwi Eni karena dianggap memiliki karakter premanisme.

"Kemudan pelapor juga menyebut saya tukang palak dan juga mengeluarkan kalimat 'jangan jadi tukang palak ibu ng**** palak (alat vital) baja ya saya bayar ibu sayang'," tutur Dwi Eni saat menirukan pesan dari terlapor.

Wanita berusia 46 tahun tersebut sangat berharap terhadap Polres Sampang agar segera memproses laporan yang dilayangkannya sebab, dirinya sangat khawatir atas perilaku terlapor kepada dirinya.

Sementara, Kasi Humas Polres Sampang Ipda Andi Amin masih belum memberikan respon saat dikonfirmasi melalui handphone selulernya.

Sehingga, upaya konfirmasi terus dilakukan.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved