Sumut Terkini

Curah Hujan Tinggi, BPBD Imbau Warga Wasa Terjadinya Longsor dan Banjir

Oleh karena itu Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Toba imbau masyarakat agar waspada banjir dan longsor.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Banjir terjadi di Desa Simanobak dan longsor di Desa Sigapiton. Teranyar, longsor terjadi di jalan lintas penghubung Kecamatan Habinsaran dan Borbor pada Selasa (7/1/2025) malam. Hari ini, Rabu (8/1/2025), jalanan tersebut sidah bisa dilalui para pelintas dan kendaraan. 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE- Curah hujan yang relatif tinggi di Kabupaten Toba awal tahun 2025 ini berpotensi terjadinya banjir dan longsor.

Oleh karena itu Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Toba imbau masyarakat agar waspada banjir dan longsor.

Plt Kepala, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Toba Robert Manurung menjelaskan, letak geografis Kabupaten Toba memiliki sejumlah sungai, kawasan perbukitan dan pegunungan yang rentan terjadinya bencana.

"Selain struktur tanah di kabupaten ini dapat dikatakan labil, sehingga apabila curah hujan cukup tinggi sangat berpotensi terkikis atau tergerus arus air hujan yang cukup deras," ujar Robert Manurung, Jumat (10/1/2025).

Menurutnya, masyarakat yang bermukim di tepi bantaran sungai maupun di kaki perbukitan dan pengunungan akan terdampak langsung apabila terjadi bencana banjir dan longsor.

Untuk itu, diimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai supaya arus air sungai tetap lancar.  

Ia juga meminta agar masyarakat jangan menebang pohon sembarangan di kawasan perbukitan dan pengunungan.

"Sebab, pohon merupakan pengikat tanah yang labil," terangnya.

"Jika terjadi potensi bencana, maupun telah terjadi segera laporkan kepada BPBD Toba agar segera ditangani. Kita siap memberikan pertolongan semaksimal mungkin," lanjutnya.

Ia terangkan, sebulan terakhir, telah terjadi longsor dan tanggul sungai jebol di beberapa titik dan sudah ditangani, misalnya di Desa Sigapiton, Desa Horsik dan Desa Pardamean Sibisa, Kecamatan Ajibata terjadi longsor dan di Desa Simanobak, Kecamatan Silaen terjadi tanggul sungai jebol.

Teranyar di Kecamatan Habinsaran dan Borbor, jalan penghubung dua kecamatan ini sempat tertutup material longsor.

Sejak bulan Desember 2024 hingga awal Januari 2025, dua kawasan tersebut memiliki intensitas curah hujan tinggi. Akibatnya, kawasan pegunungan ini alami longsor.

Kapolsek Habinsaran AKP Eko Ady Ranto menuturkan, warga di dua kecamatan tersebut kesulitan melintas usai longsor terjadi.

"Wilayah Habinsaran merupakan daerah pegunungan dan dataran tinggi menjadi lembab dan rawan terjadi longsor bila hujan deras terus menerus," ujar Kapolsek Habinsaran AKP Eko Ady Ranto beberapa waktu lalu.

"Longsor terjadi pada Selasa (7/1/2025) malam. Material longsoran  tersebut menutupi jalan penghubung dua kecamatan, yakni Habinsaran dan Borbor," ungkapnya.

Ia terangkan, puluhan meter kubik material longsoran lereng gunung berupa tanah bercampur bebatuan menutupi jalanan. Sehingga, warga tak bisa melewati  jalanan tersebut.

Pihak kepolisian  bersawa warga berupaya membersihkan material. Alat berat milik Dinas PUTR Toba membersihkan material hingga jalanan bisa digunakan kembali.

Kini, jalanan tersebut  sudah bisa dilintasi warga dan kendaraan.

(cr3/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved