Berita Viral

Peneliti BRIN: Waspadai Gempa Besar Magnitudo 8,8 Bisa Mengakibatkan Tsunami Setinggi 5-10 Meter

Megathrust Mentawai-Pagai-Siberut sedang menyimpan kekuatan untuk gempa besar ketiga.

|
Editor: AbdiTumanggor
ho
Peneliti BRIN: Waspadai Gempa Besar Magnitudo 8,8 Bisa Mengakibatkan Tsunami Setinggi 5-10 Meter. (Ho) 

“Tidak mengurangi (kekuatan gempa ketiga megathrust) karena lokasinya tidak sama. Jadi yang namanya megathrust itu ada segmen-segmennya. Ada RT1, RT2. Nah, yang RT3-nya itu belum,” imbuh Himan.

Wilayah yang berpotensi terdampak gempa megathrust Mentawai-Pagai-Siberut 

Hilman menjelaskan, wilayah yang berpotensi mengalami dampak paling parah akibat gempa Mentawai-Pagai-Siberut adalah Kota Padang.

Sebabnya, wilayah tersebut padat penduduk, memiliki pantai, dan berseberangan langsung dengan Pulau Siberut.

Berdasarkan pemodelan BRIN, tinggi tsunami 5-10 meter akibat gempa megathrust Mentawai-Pagai-Siberut bisa menyapu wilayah Padang sejauh dua kilometer dari garis pantai.

“Kota Padang itu kan sangat padat dan wilayahnya rendah. Jadi, kalau disapu tsunami gampang sekali,” jelas Hilman.

“Terus dia (Padang) rendah jadi lintasan tsunaminya besar. Itu sudah kita simulasikan, kita petakan,” sambungnya.

Potensi Gempa besar di Mentawai-Siberut sudah diprediksi BMKG 

Sebelum dikatakan Peneliti BRIN Hilman, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono sudah mengingatkan mengenai potensi gempa megathrust di Mentawai-Siberut.

Ia mengatakan, gempa besar di wilayah tersebut tinggal menunggu waktu dan kekuatannya bisa mencapai M 8,9.

Selain Mentawai-Siberut, megathrust Selat Sunda juga diprediksi memicu gempa dahsyat berkekuatan M 8,7.

“Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata 'tinggal menunggu waktu' karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar,” ujar Daryono dalam keterangan resminya pada Minggu (11/8/2024) lalu. 

Ia mengatakan, megathrust Mentawai-Siberut pernah memicu gempa dengan kekuatan M 7,3 di Kepulauan Mentawai pada Selasa (25/4/2023) pukul 03.00 WIB. 

Gempa di wilayah tersebut dinilai sebagai rangkaian gempa yang telah diprediksi para ilmuwan.

"Karena memang hanya di segmen (zona megathrust segmen Mentawai-Siberut) ini yang energi (gempa bumi) terkonsentrasi dan belum release (muncul) di bagian Sumatera," jelas Daryono, Selasa (25/4/2023) lalu. 

“Hanya satu-satunya di Mentawai-Siberut yang belum release (gempa). Jadi, gempa hari ini (25 April 2023) merupakan bagian dari rangkaian gempa zona megathrust di Segmen Mentawai-Siberut,” tambahnya.

Kekhawatiran para ilmuwan Indonesia terhadap seismic gap Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono memberikan keterangan tentang kekhawatiran para ilmuwan Indonesia terhadap seismic gap Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved