Sumut Terkini
Momen Tahun Baru 2025 Picu Kenaikan Inflasi di Wilayah Siantar dan Labuhanbatu
Selain itu, pasokan beberapa komoditas utama seperti daging ayam ras, cabai merah, dan cabai rawit juga terpantau mengalami penurunan
Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR- Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia - Kota Pematangsiantar memaparkan bahwa kedua daerah di wilayah kerjanya yakni Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Labuhanbatu mengalami inflasi pada momen Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Lewat Divisi Humas, Shanty Hutajulu, Jumat (3/1/2024) siang, disebutkan bahwa tingginya permintaan pada momen HBKN Nataru menjadi salah satu faktor yang mendorong terjadinya peningkatan harga pada akhir tahun 2024.
Selain itu, pasokan beberapa komoditas utama seperti daging ayam ras, cabai merah, dan cabai rawit juga terpantau mengalami penurunan sehingga menyebabkan komoditas-komoditas tersebut memberikan andil yang cukup besar terhadap capaian inflasi pada Desember 2024.
"Kendati demikian, inflasi pada tahun 2024 masih berada dalam rentan sasaran nasional 2,5 ±1 persen yakni Pematangsiantar 2,86 persen (yoy) dan Labuhanbatu 3,36 persen (yoy)," tertulis dalam data.
Adapun laporan per Desember 2024: Kota Pematangsiantar mengalami Inflasi 0,46 persen (mtm); 2,86 persen (yoy); 2,86 persen (ytd).
Kemudian Kabupaten Labuhanbatu mengalami Inflasi 1,29 persen (mtm); 3,36 persen (yoy); 3,36 persen (ytd).
Sementara itu, pada skala provinsi, Sumatera Utara mengalami inflasi 0,98.persen (mtm); 2,12 persen (yoy); 2,12 persen (ytd) dan skala Nasional, Inflasi tercatat sebesar 0,44 persen (mtm); 1,57 persen (yoy); 1,57 persen (ytd).
Untuk di Kota Pematangsiantar, komoditas dengan andil inflasi terbesar adalah Daging Ayam Ras 0,15 persen, Cabai Rawit 0,07 persen, Cabai Merah 0,05 persen, Minyak Goreng 0,05 persen dan Sawi Hijau 0,04 persen.
Komoditas dengan andil deflasi terbesar Kota Pematangsiantar Tomat -0,10 persen, Andaliman -0,05 persen, Beras -0,04 persen, Jeruk -0,04 persen dan Alpukat -0,03 persen.
Sementara itu, Inflasi Kabupaten Labuhanbatu dipicu oleh andil komoditas Cabai Merah 0,29 persen, Cabai Rawit 0,19 persen dan Daging Ayam Ras 0,15 persen.
Sementara itu, komoditas dengan andil deflasi terbesar Kabupaten Labuhanbatu yakni Beras -0,10 persen, Tomat -0,08 persen dan Shampo -0,03 persen.
(alj/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Bobby Nasution Sepakat TPL Ditutup Usai Bertemu Dengan Tetua Adat: Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bertemu-para-pedagang-daging-sapi-Wali-Kota-Pematangsiantar.jpg)