Berita Viral
SOSOK Yuanas, Pria Asal Madura Luluhkan Hati Wanita Jepang,Sukses Jadi Petani Kelola Lahan 35 Hektar
Inilah sosok Yuanas atau Cak Annas (43), warga Lumajang keturunan Madura yang sukses jadi petani dan kelola lahan 35 hektare.
Tingginya dedikasi terhadap sektor pertanian, Cak Annas kemudian dipercaya sebagai guru di dua sekolah dasar untuk memberikan pendidikan kepada siswa berkaitan dengan cara pengolahan lahan, cara tanam tanam, hingga cara penanganan padi di masa panen.
Langkah itu ditempuh pemerintah setempat untuk mengenalkan sistem pertanian sejak usia dini kepada siswa.
Dengan harapan, bermunculan generasi-generasi petani. Pihak sekolah pun menyediakan lahan secukupnya atau lahan demplot sebagai sarana siswa untuk bersentuhan langsung dengan lumpur.
“Jadi hasil panennya dikembalikan lagi ke anak-anak, walaupun sejumput atau satu kobokan. Sehingga anak-anak hatinya termotivasi atas hasil mereka, mulai dari cara mengolah tanah, menanam, hingga panen. Saya harap di Indonesia bisa mengadopsi itu, jangan malu dan jangan ragu demi keberlangsungan sektor pertanian nasional,” tuturnya.
Kini, Cak Annas dan Chikako merasakan manisnya buah dari ketekunan mereka mengolah lahan pertanian.
Mereka bersama anak-anaknya didatangkan ke Indonesia oleh tokoh Madura sekaligus Ketua Ikatan Keluarga Madura (IKAMA), H Mohammad Rawi sebagai pemateri, berbagi ilmu untuk mendongkrak sektor pertanian di Indonesia.
Bahkan anak pertama mereka, Dewa Amar Ma'ruf Nahi Munkar yang masih duduk di bangku kelas 6 SD, akan dikirim ke Indonesia untuk mengenyam pendidikan Agama Islam di Ponpes Tambakberas, Kabupaten Jombang.
“Saya awalnya bertemu Chikako di sebuah toko kerajinan di Bali. Kami awalnya tidak pernah merasa ada ketertarikan, sebagaimana laki-laki dan perempuan. Isteri saya pada waktu itu menanyakan tentang Agama Islam karena dinilai aneh,” kenangnya.
Chikako merasa heran karena masyarakat di Bali yang terkenal mayoritas warganya beragama Hindu, bisa berdampingan dengan orang Islam.
Sepengetahuan Chikako dan bagi warga Jepang hingga saat ini, doktrin bahwa Islam itu agama teroris, agama menakutkan yang hanya berperang, berperang, dan berperang.
Berita negatif tentang Islam, lanjut Cak Annas, akan cepat sekali di-blow up, hampir setiap hari. Khususnya berita-berita tentang keributan di Timur Tengah.
Ia hanya menjawab segudang pertanyaan Chikako tentang Islam, sesuai dengan kemampuannya hingga akhirnya Chikako memantapkan diri sebagai muallaf di tahun 2010.
“Sebelumnya, isteri sering datang ke Indonesia dan akhirnya saya bertanya balik, ‘Apakah kamu bersedia menjadi ibu dari anak-anak saya?’. Isteri menjawab ‘siap’, akhirnya kami menikah yang diawali tanpa rasa cinta, tanpa pacaran atau yang aneh-aneh. Kami dipersatukan oleh Islam,” pungkas Cak Annas.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
| AKBP Basuki Ngaku Sudah Pisah dengan Istri Tapi Tak Cerai,Dosen Levi Percaya dan Kumpul Kebo 5 Tahun |
|
|---|
| SOSOK Irene Sokoy Ibu Mau Melahirkan Ditolak 4 Rumah Sakit hingga Berujung Meninggal Bersama Bayinya |
|
|---|
| PILU Ibu Hamil Meninggal Setelah 4 Kali Ditolak Rumah Sakit, Mertua: Kami Disuruh Bayar DP Rp 4 Juta |
|
|---|
| NASIB Pilu Vadel Badjideh, Kini Kasasi ke Mahkamah Agung Usai Hukumannya Diperberat 12 Tahun Penjara |
|
|---|
| KRONOLOGI Turis Asal China Tewas di Hotel Bali, Ditemukan Banyak Kutu Busuk di Kasur |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/SOSOK-Yuanas-Pria-Asal-Madura-Luluhkan-Hati-Wanita-JepangSukses-Jadi-Petani-Kelola-Lahan-35-Hektar.jpg)