Natal 2024

Natal jadi Pengingat Kesederhanaan bagi Umat Katolik di Paroki Santo Yosef Balige

Maka, selama Adven yang dilalui dalam 4 pekan itu menandaskan soal menyongsong kelahiran, bukan sebatas menanti.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/MAURITS
Gua Natal di Paroki Santo Yosef Balige didirikan di dua tempat: depan altar gereja dan panggung di luar gereja. 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Persiapan malam Natal sudah berlangsung di Gereja Katolik Santo Yosef Balige.

Dalam dan luar gereja, gua natal pun didirikan.

Pastor di Paroki Santo Yosef Balige Hotraja Purba, OFM Cap menyampaikan soal persiapan malam Natal yang dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Ia tegaskan, persiapan yang paling utama adalah soal kesiapan hati menyambut kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat.

"Seperti biasanya, persiapan jelang Natal ini bukan hanya soal persiapan fisik saja, namun persiapan rohani,"

Maka, selama Adven yang dilalui dalam 4 pekan itu menandaskan soal menyongsong kelahiran, bukan sebatas menanti.

Dalam kata "menyongsong", persiapan batiniah dan rohaniah amat dipentingkan.

"Persiapan rohani itu sudah kita lakukan selama masa Adven, masa menyongsong kelahiran Yesus," terangnya.

"Selama masa adven, kata yang paling tepat adalah menyongsong, bukan sekadar menanti. Menyongsong itu lebih mengutamakan kesiapan hati, keaktifan kita menyongsong yang didalamnya ada nuansa pertobatan," tuturnya.

"Dalam menyongsong, umat Katolik juga diminta untuk memperlihatkan rasa kegembiraan dan sukacita menunggu lahirnya Yesus Kristus," terangnya.

"Sebagai persiapan, umat Katolik di paroki ini sudah menyediakan dekorasi yang memperlihatkan kesederhanaan dan pertobatan dalam penantian kelahiran Yesus Kristus," lanjutnya.

"Persiapan yang dimaksud juga bukan soal dekorasi, namun juga tata liturgi yang membuat kita tetap dalam sukacita," ungkapnya.

Selanjutnya, gua Natal juga sebagai hukti kesederhanaan kelahiran Yesus Kristus. Hal ini juga menjadi pelajaran berharga bagi umat Katolik agar mampu meneladani kesederhanaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Terlihat, dekorasi yang berada di sekitar gua Natal tersebut menggunakan barang bekas, seperti koran bekas. Selain itu, ia menyampaikan, nilai ekologis juga menjadi perhatian khusus dalam pendirian gua Natal tersebut.

"Bukti kesederhanaan dalam keadaan sehari-hari dapat dilihat apa yang termaktub dalam tema Natal tahun ini 'Mari Kita pergi ke Betlehem'. Jadi, barang-barang bekas dapat kita gunakan karena masih memungkinkan," sambungnya.

"Selain nilai kesederhanaan, hal ini juga memperlihatkan semangat kita yang senantiasa memperjuangkan nilai ekologis," lanjutnya.

Acara Misa di Malam Natal akan diselenggarakan pada pukul 19.00 WIB.

(cr3/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved