Berita Viral
Kronologi Anak Bacok Ayah di Sidoarjo, Ditusuk 15 Kali Sampai Tewas, Sempat Diberi Obat Penenang
Setelah memberikan obat penenang, NL merasa bahwa adik dan ayahnya sudah beristirahat, sehingga dia memutuskan pulang.
"Sementara ini pelaku ada di RSJ dr Radjiman Wediodiningrat Malang," kata dia.
AKP Fahmi juga menjelaskan alasan mengapa polisi tidak menghadirkan pelaku saat konferensi pers.
"Pelaku tidak bisa kami hadirkan di Mapolresta Sidoarjo."
"Tetapi sesaat setelah kami tangkap pelaku, kami bisa mendokumentasikan," ucap dia.
Ketua RW setempat, Sunyoto menyatakan, pelaku telah menderita depresi selama 10 tahun terakhir.
Namun gejala penyakit mental tersebut tidak selalu muncul.
Baca juga: Kabar Terbaru Roberto Mancini Dianggap Cocok Jadi Pelatih AC Milan Gantikan Paulo Fonseca
"Sudah 10 tahun, tapi tidak setiap hari (menunjukkan gejala) begitu."
"Kadang lima bulan enggak ada masalah apa-apa, ini kira-kira sudah satu minggu (tenang)," ungkap dia.
Meskipun mengalami depresi, Sunyoto menegaskan, pelaku tidak pernah menunjukkan tindakan kekerasan ketika kondisinya memburuk.
"Kadang kumat 2-3 hari sembuh."
"Tetapi enggak pernah kekerasan, terus dikasih obat sembuh kembali, bahkan sempat jualan warung di pinggir jalan," sebut dia.
Peristiwa ini bermula ketika korban, BS, dikunjungi oleh anaknya, NL, yang datang untuk mengantar obat pada malam kejadian.
"Itu orangtuanya (korban) sakit, terus kakak dari pelaku datang memberikan obat, termasuk bawa obat penenang buat pelaku," kata Sunyoto.
Setelah memberikan obat kepada ayah dan adiknya, NL memutuskan untuk pulang.
Tak lama kemudian, seorang tetangga mendengar suara gaduh dari rumah korban.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kronologi-Anak-Bacok-Ayah-di-Sidoarjo-Ditusuk-15-Kali-Sampai-Tewas-Sempat-Diberi-Obat-Penenang.jpg)