Simalungun Terkini
Cerita Guru di Simalungun Sebelum Keracunan Nasi Kotak: Entah Apanya yang Salah
Sejumlah guru menjadi korban keracunan makanan saat menyantap nasi kotak yang dihadirkan saat perayaan HUT ke-79 PGRI.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, RAYA - Sejumlah guru menjadi korban keracunan makanan saat menyantap nasi kotak yang dihadirkan saat perayaan HUT ke-79 PGRI Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun pada Senin (9/12/2024) kemarin. Beberapa korban mengaku bingung menjadi korban karena tak merasa ada perbedaan rasa.
Rosita Manik, Guru SDN 73 Kecamatan Siantar yang hadir pada HUT PGRI pun tak luput dari keracunan. Dengan kondisi terbaring di ruang Hibiscus RSUD dr Djasamen Saragih, ia mengaku mengalami sakit perut sekitar pukul 02.30 WIB pada Selasa (10/12/2024).
"Kan kami dapat nasi kotak, kami makan lah. Saya nggak makan semua. Isinya ada daging sapi, telur dan lauk sayur serta nasi. Saya berbagi juga sama suami, langsung kami sakit perut, tapi suami saya nggak parah," kata Rosita.
Rosita menduga-duga apakah keracunan yang dialaminya bersumber dari daging sapi yang dia makan. Menurutnya tekstur daging yang dimakan saat itu berbeda, lebih kemerahan.
"Apa dari daging atau apa. Soalnya dagingnya saya rasa itu berbeda gitu dia. Tapi nggak tahu juga lah," kata Rosita seraya menyebut beberapa guru yang memiliki daya tahan tubuh yang bagus lebih memilih berobat/rawat jalan.
"Selain saya ada guru juga dirawat di rumah sakit lain, ada yang berobat jalan, ada juga yang sampai klinik aja. Cek sendirilah," katanya.
Guru lainnya yang turut dirawat di RSUD Djasamen Saragih dirawat di ruang anyelir. Guru bernama Tresni Amalia dirawat bersama putrinya Dz ND. Kebetulan saat itu ia menerima dua nasi kotak sehingga satu kotak lainnya ia beri kepada sang putri.
"Kebetulan saya dapat nasi kotak dua. Satu saya berikan kepada dia (putrinya yang tidur di sebelah). Kalau dibilang sumber keracunan dari daging, saya rasa nggak juga. Ini yang makan telur pun sakit juga. Mungkin lebih ke sambel atau sayurnya," kata Tresni.
Tresni mengaku awalnya ia dan anaknya tak ingin dibawa ke rumah sakit. Mereka berpikir mungkin hanya ke klinik, gejala muntah dan sakit perut yang dialami sudah cukup. Namun yang terjadi kondisinya yang makin parah mengharuskan mereka ke rumah sakit.
"Saya pikir ke klinik aja cukup. Cuma makin sakit ini makanya saya dibawa ke rumah sakit. Beberapa rumah sakit penuh makanya kami ke RSUD Djasamen Saragih," singkatnya yang mengaku mulai membaik.
(alj/tribun-medan.com)
| Sosok Tuan Raimbang Sinaga yang Sedang Ditelaah untuk Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional |
|
|---|
| Bupati Simalungun Minta Antardesa Jalin Kerjasama Potensi Daerah, Tak Melulu ke Pemkab |
|
|---|
| BKPSDM Bantah Keluarkan Surat Mutasi untuk Kepala Sekolah Dasar di Kabupaten Simalungun |
|
|---|
| Inspektorat Beri Sanksi 2 Camat di Simalungun, Kedapatan Bolos Kantor saat Sidak Bupati |
|
|---|
| Rumah Pendeta di Simalungun Dibobol Maling, Pelaku Sempat Kabur Sebulan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Sejumlah-guru-menjadi-korban-keracunan-makanan-saat-menyantap-nasi-kotak1.jpg)