Toba Pulp Lestari

Toba Pulp Lestari Ajak 4 Desa di Tapanuli Selatan Belajar Budidaya Ayam di Fakultas Pertanian USU 

Ada empat desa di Tapanuli Selatan yang terlibat dalam kegiatan ini yakni Desa Sanggapati, Palsabolas

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA
TPL wadahi masyarakat Tapanuli Selatan budidaya peternakan melalui studi banding di peternakan modern USU, Selasa (10/11/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- PT. Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) Sektor Tapanuli Selatan bekerjasama dengan Fakultas Pertanian USU memberikan pelatihan menjadi peternak ayam.

Ada empat desa di Tapanuli Selatan yang terlibat dalam kegiatan ini yakni Desa Sanggapati, Palsabolas, Panompuan Julu dan Panompuan Jae menjadi desa permulaan di projek perdana TPL bersama Fakultas Pertanian USU.

Sosial Capital Head TPL, Linggom Dongoran mengatakan pelatihan dan pembelajaran kepada masyarakat Tapanuli Selatan akan berlangsung secara bergiliran.

Segala fasilitasnya akan disupport oleh Toba Pulp Lestari

"Membina para peternak, memodifikasi bahan baku yang ada dari lokal. Kita nanti juga belajar fisik di lapangan dan di dalam kelas di Fakultas Pertanian dan Peternakan," ujarnya di Fakultas Pertanian USU, Selasa (10/12/2024) kemarin.

Tim dari TPL juga ikut belajar. Dia berharap ilmu di dalam kelas dan aplikasi di lapangan tak boleh gagal.

Sehingga program bisa berjalan secara bergiliran untuk empat desa yang telat terdata.

"Kita akan mencoba memberikan sumber daya modal, kita usahakan. Kita akan coba di 5000-10000 bibit ayam di awal, mudah-mudahan semuanya bisa berjalan baik dan berkelanjutan," katanya.

Pendamping Desa dan perwakilan Camat Angkola Timur, Doddy mengaku terpukau dengan pengelolaan ternak ayam bisa semodern ini.

Biasanya di mindset masyarakat, ternak ayam itu seperti bermain game, kita harus berani menang dengan istilah mendapat untung dan berani kalah atau rugi.

"Kita disini study banding dalam pengembangan masyarakat terkait CSR budidaya ayam dan akan diterapkan di desa. Kegiatan ini disupport oleh Toba Pulp Lestari melalui badan usaha milik desa (Bumdes)," ucap Doddy.

Namun menurut Doddy jika program ini dikelola dengan baik makan angka kegagalan itu bisa minimal. Namun yang menjadi kendala yakni apakah pembelajaran bisa disederhanakan agar penyampaian kepada masyarakat jadi lebih mudah.

"Kendalanya di UKM dan Bumdes yang agak sulit. Kita nanti akan diskusi ke pihak fakultas agar menyederhanakan dengan tujuan Bumdes yang diberdayakan. TPL juga bisa bermanfaat secara langsunglah, tak hanya kepada pengusaha tapi dengan masyarakat kecil, itu harapan kita," ucapnya.

(cr26/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved