Berita Viral

PENYEBAB Kejatuhan Rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, Melemahnya Dukungan Rusia dan Iran

Faktor utama di balik keberhasilan ini adalah lemahnya dukungan internasional kepada Assad, terutama dari sekutunya seperti Rusia dan Iran.

Editor: AbdiTumanggor
AFP
Masyarakat berpesta setelah Kelompok HTS di Suriah di bawah kepempinan Abu Mohammed al-Jawlani berhasil menggulingkan rezim Presiden Assad. (AFP) 

Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, menyebut kejatuhan ini sebagai peluang besar untuk membangun kembali Suriah

Namun, tantangan besar terutama dalam menjaga stabilitas di tengah pergeseran kekuatan politik.

Dalam kesempat ini juga, militer Israel dilaporkan telah menguasai buffer zone atau zona penyangga di Dataran Tinggi Golan bagian dari teritori Suriah usai ditinggalkan oleh pasukan militer Presiden Bashar Al Assad, Minggu (8/12/2024).

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu juga telah memerintahkan militernya untuk merebut kembali wilayah tersebut usai ditinggalkan oleh pasukan Suriah

Pasukan Suriah meninggalkan Dataran Tinggi Golan sejak rezim Bashar Al Assad digulingkan pemberontak pada Minggu (8/12) kemarin.

Gunung Hermon tempat Yesus bertransfigurasi saat naik ke puncak gunung bersama muridnya; Petrus, Yakobus, dan Yohanes, telah dikuasai sepenuhnya oleh militer Isreal.

Benjamin Netanyahu mengklaim, semua pangkalan militer Suriah telah dihancurkan angkatan udaranya. Menurutnya, agar senjata Suriah tidak jatuh ke tangan pemberontak yang telah menggulingkan rezim Bashar Al Assad.

Meski sudah menguasai Dataran Tinggi Golan, Israel kata dia tetap mengizinkan warga Suriah yang ada di sana untuk tetap tinggal. 

Dataran Tinggi Golan sendiri merupakan salah satu "daerah penyangga" Israel yang ditetapkan melalui perjanjian gencatan senjata dengan Suriah pada 1974.

Israel kembali merebut daerah ini agar pasukan Suriah tidak mengganggu daerah perbatasan mereka. Sebab, Dataran Tinggi Golan ini terletak di daerah perbatasan Israel, Suriah, Yordania, dan Lebanon. 

"Kami tidak akan membiarkan kekuatan musuh mana pun muncul di perbatasan kami," kata PMNetanyahu dilansir Al Jazeera.

Israel sendiri sebetulnya sudah menguasai Dataran Tinggi Golan sejak 1967. Saat itu, banyak negara yang mengecam tindakan tersebut karena dianggap ilegal. Namun, Amerika Serikat punya respons berbeda.

Sebagai salah satu negara sekutu Israel, Negeri Paman Sam tetap mendukung pendudukan tersebut meski dianggap ilegal oleh beberapa negara di dunia.

Pernyataan PM Suriah

Perdana Menteri (PM) Suriah, Mohammed Ghazi al-Jalali, mengatakan dia tetap berada di Damaskus dan bahwa dia siap membantu melakukan upaya yang terbaik demi rakyat Suriah.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved