Sumut Terkini

Letjen Mochammad Hasan Tinggalkan Jabatan Pangdam I/BB: Kami Ada untuk Rakyat, bukan Membunuh Rakyat

Letjen Mochammad Hasan mengakui ada sejumlah Pekerjaan Rumah (PR) yang kini harus diselesaikan dan diawasi penggantinya. 

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Letjen Mochammad Hasan (Kanan), Mantan Pangdam I Bukit Barisan yang kini menjabat sebagai Sekretaris Kemenko Polhukam saat diwawancarai soal penanganan kasus Prajurit Armed 2 Kilap Sumagan menyerang warga, Selasa (3/12/2024) di Kodam I BB. Ia menyebut ada 25 prajurit ditetapkan sebagai tersangka dalam penyerangan yang menyebabkan 1 warga sipil tewas dan puluhan luka-luka.  

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Jabatan Pangdam I Bukit Barisan telah berganti dari Letnan Jenderal (Letjen) TNI Mochammad Hasan ke Mayor Jenderal (Mayjen) Rio Firdianto.

Letjen Mochammad Hasan mengakui ada sejumlah Pekerjaan Rumah (PR) yang kini harus diselesaikan dan diawasi penggantinya. 

Beberapa diantaranya 2 prajurit berinisial MYH, 48 tahun, dan RS, 35 tahun, terlibat dugaan perdagangan gelap sisik trenggiling lintas negara seberat 1.180 ton.

Kini keduanya menjalani pemeriksaan di Sub Denpom I/1 Pematangsiantar.

Kemudian, puluhan personel TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) menyerang warga sipil di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru hingga menyebabkan seorang kakek berusia 61 tahun bernama Raden Barus tewas, serta puluhan lain luka-luka.

Letjen Mochammad Hasan memastikan semua permasalahan hukum yang melibatkan personel TNI diproses sesuai aturan yang berlaku. Ia menjamin tak ada yang ditutup-tutupi jika anak buah bersalah.

“Semua permasalahan hukum yang melibatkan prajurit Kodam 1 Bukit Barisan kita proses. Kami sudah monitor, kemarin peristiwa Armed,”kata Letjen Mochammad Hasan, usai apel luar biasa pisah sambut Pangdam di Kodam, Selasa (3/12/2024).

Terkait prajurit Batalyon Armed menyerang warga Kecamatan Sibiru-biru pada Jumat 8 November malam lalu hingga Sabtu dinihari, yang terjadi saat ia masih menjabat sebagai Pangdam juga terus berproses.

Sebanyak 25 personel TNI sudah ditetapkan sebagai tersangka, dari lebih dari 50 yang diperiksa karena diduga terlibat.

Sebelum meninggalkan wilayah Kodam I Bukit Barisan, Letjen Hasan meminta maaf kepada masyarakat Sumatera Utara karena anak buahnya sempat memukuli dan membunuh warga sipil.

Namun dia memastikan Tentara Nasional Indonesia ada untuk masyarakat, bukan untuk membunuh masyarakat sipil.

“Jadi, sekali lagi. Sekian kalinya saya meminta maaf kepada masyarakat Sumatera Utara atas kejadian ini dan kejadian lain,”ungkapnya. 

“Yakinlah, kami TNI khususnya Kodam I Bukit Barisan yang ada di 4 Provinsi, Sumatera Utara, Kepri dan Riau ini, kami ada untuk rakyat, bukan kami untuk membunuh rakyat.” 

Diketahui, puluhan anggota TNI dari Batalyon Artileri Medan Armed 2 Kilap Sumagan menyerang pemukiman warga di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara Jumat 8 November malam hingga Sabtu dinihari.

Akibat penyerangan ini, satu warga bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan puluhan luka-luka.

Dalam satu malam, penyerangan disebut berlangsung sebanyak tiga kali.

Mereka disebut membawa berbagai senjata tajam, benda tumpul untuk menghajar masyarakat sipil.

(cr25/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved