Deli Serdang Terkini

Habiskan 140 M tapi Partisipasi Pemilih Rendah, Pilkada Deli Serdang Dicap Pemilu Terburuk

Pilkada Deli Serdang tahun 2024 kini mulai dicap sebagai pemilu paling terburuk di sepanjang masa.

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN
Pemilih di Desa Dalu X B menggunakan hak pilihnya di TPS ketika Pilkada, Rabu (27/11/2024). 

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Pilkada Deli Serdang tahun 2024 kini mulai dicap sebagai pemilu paling terburuk di sepanjang masa.

Hal ini lantaran partisipasi pemilih yang datang ke TPS pada 27 November lalu diperkirakan kurang dari 40 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kabupaten Deli Serdang sebanyak 1.439.399.

Dari data yang dihimpun untuk penyelenggaraan Pilkada ini lebih dari 140 Milyar dikeluarkan dari APBD Kabupaten.

Anggaran itu dihibahkan untuk penyelenggara sampai pengamanan. Khusus KPU setempat sebesar 98 Miliar sedangkan Bawaslu 28 Miliar.

Selain itu Polrestabes Medan juga mendapatkan 7,5 Miliar, Polres Deli Serdang, 5,8 Miliar, Polres Belawan 775.6 juta hingga Polres Binjai 174,8 juta. 

Wakil Ketua DPRD Deli Serdang, Kuzu Serasi Wilson Tarigan berpendapat partisipasi yang rendah ini merupakan kegagalan dari penyelenggara.

Dianggap sosialisasi yang dilakukan penyelenggara belum bagus sehingga masyarakat masih banyak yang belum tau ada Pilkada. Padahal anggaran sosialisasi sendiri sudah ada disiapkan. 

"Ya inilah Pemilu paling terburuk sepanjang sejarah. Ini kegagalan dari penyelenggara. Kalau memang alasan banjir ya ulanglah kalau gitu. Ada apa ini? Apa maksud penyelenggara karena ada masyarakat yang nggak tau ada Pilkada. Di TPS-TPS hanya 25 sampai 30 persen rata-rata pemilih," ujar Kuzu, Senin (2/11/2024). 

Kuzu menyampaikan siapa pun yang menang dan sudah ditetapkan KPU masyarakat harus mendukungnya.

Meski demikian proses yang berjalan ini harus dievaluasi supaya kedepan kejadian seperti ini tidak lagi terulang.

Diperkirakan sekitar 1 juta lagi pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya saat hari pencoblosan. 

"Saya selaku masyarakat kecewa dan sebagai anggota dewan lebih kecewa dengan kondisi yang terjadi. Hanya 30 persenan ini pemilih yang datang ke TPS makanya dibilang Pemilu paling terburuk sepanjang sejarah. Kalau hujan, ini cuaca anugrah dari Yang Maha Kuasa. Nggak bisa disalahkan. Kalau nggak sesuai ya PSU (pemungutan suara ulang)," kata Kuzu. 

Ketua KPU Deli Serdang, Relis Yanthi Panjaitan mengakui saat ini juga melihat partisipasi pemilih rendah.

Bahkan saat dilaksanakan Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) dan Pemungutan Suara Susulan (PSS) juga rendah yang datang.

Untuk total partisipasi keseluruhan disebut baru akan tampak setelah pleno rekapitulasi tingkat Kabupaten selesai dilakukan. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved