Sumut Terkini

Fakta-Fakta di Balik Banjir di Deli Serdang dan Medan Meski Sudah Ada Bendungan Lau Simeme

Akibat kejadian ini KPU pun harus menyelenggarakan Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) dan Pemungutan Suara Susula (PSS). 

|
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Presiden ke 7, Joko Widodo saat meresmikan Bendungan Lau Simeme pada Oktober lalu.  

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM- Banjir yang terjadi di Kabupaten Deli Serdang dan Kota Medan pada pekan lalu masih menjadi pembicaraan sampai saat ini.

Bencana banjir membuat Pilkada yang tengah berlangsung menjadi kacau balau. 

Akibat kejadian ini KPU pun harus menyelenggarakan Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) dan Pemungutan Suara Susula (PSS). 

Terlepas dari pelaksanaan PSL dan PSS, kini yang menjadi banyak pembicaraan adalah keberadaan Bendungan Lau Simeme.

Bendungan yang berada di wilayah Kecamatan Biru-Biru Kabupaten Deli Serdang ini sempat digadang-gadang bisa untuk pengendalian banjir di dua wilayah termasuk Medan dan Deli Serdang. 

Meski sudah diresmikan oleh Presiden ke 7 Joko Widodo pada bulan Oktober lalu namun saat ini ditemukan berbagai fakta menarik atas bendungan ini. 

Dari data yang dihimpun bendungan yang disebut Joko Widodo saat peresmian memiliki luas 125 hektare dengan volume tampung 21 juta meter kubik dan menghabiskan anggaran pembangunan 1, 76 Triliun ini ternyata belum difungsikan setelah diresmikan.

Hal ini juga diakui oleh Pemerintah Kabupaten Deli Serdang. 

Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Deli Serdang, Janso Sipahutar yang diwawancarai www.tribun-medan.com menyebut secara konstruksi Bendungan Lau Simeme sudah selesai yang ia ketahui dan dibenarkan belum difungsikan. 

"Belum difungsikan karena berkaitan sama pembebasan lahan. Persoalan di lapangan ada yang belum menerika besaran ganti rugi. Memang kalau diaktifkan bisa mengurangi sebagian banjir yang terjadi terutama untuk Sungai Denai dan Suungai Deli," ujar Janso Sipahutar. 

Karena Bendungan Lau Simeme adalah Proyek Nasional yang sumber dananya dari APBN disebut kemenangan untuk mengaktifkannya adalah Kementerian PUPR melalui Balai Sungai.

Janso menerangkan banjir yang terjadi bukan hanya dialami oleh Kabupaten Deli Serdang saja namun juga beberapa daerah lain. 

"Penyebab banjir juga kan karena memang hujan terus menerus dengan intensitas tinggi. Badan sungai jadi nggak mampu menampung air karena luar biasa kali hujannya. Itu juga yang buat longsor ada dimana-mana. Karena berkepanjangan juga hujannya," kata Janso. 

Kerusakan atau perubahan lahan juga disebut menjadi salah satu faktor terjadinya banjir besar ini.

Adanya lahan pemukiman baru dan pembukaan lahan perladangan membuat air hujan yang turun ke bumi langsung ke badan sungai.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved