Berita Medan

Aksi Yayasan GPS Respon Banjir di Kota Medan, Dirikan Posko Hangat dan Bantuan Logistik

Intensitas hujan yang cukup tinggi dan durasi yang lama sejak selasa (26/11/2024) menyebabkan banjir yang merata

|
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Pendistribusian sembako dan pendirian posko hangat dari gerakan peduli sungai bagi warga terdampak banjir di Kota Medan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Yayasan Gerakan Peduli Sungai (GPS) melakukan sejumlah aksi untuk merespon banjir yang melanda Kota Medan di sejumlah titik.

Intensitas hujan yang cukup tinggi dan durasi yang lama sejak selasa (26/11/2024) menyebabkan banjir yang merata hampir diseluruh wilayah kota medan dan sekitarnya pada Rabu (27/11/2024). 

Banjir ini disebabkan oleh meluapnya tiga sungai yang melintasi kota Medan, yaitu sungai Deli, sungai Babura dan sungai Belawan. 

Mengutip data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, menyebutkan setidaknya ada total 7.699 rumah terendam yang terdiri dari 8.751 kepala keluarga dan 24.874 jiwa terdampak banjir. 

Adapun warga yang terdampak banjir merupakan penduduk yang tersebar di 10 Kecamatan, yakni Kecamatan Medan Maimun, Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Amplas, Medan Denai, Medan Helvetia, Medan Labuhan, Medan Baru, Medan Deli, dan Medan Selayang. 

Melihat kondisi ini, Yayasan Gerakan Peduli Sungai (GPS) langsung memberikan respon cepat dengan menugaskan para relawan dengan membaginya menjadi 3 Tim antara lain, Tim Respon/Reaksi Cepat (TRC) untuk mendata dan memonitoring titik-titik terdampak bencana, kemudian Tim Relawan Posko Hangat dan Tim Relawan Distribusi Logistik masyarakat terdampak banjir.

Ketua Yayasan Gerakan Peduli Sungai (GPS) , Luthfi Hakim Fauzie menyampaikan tim relawan pertama yang dikerahkan oleh Yayasan GPS adalah Tim TRC-GPS.

Tim relawan ini memiliki tugas untuk melakukan kegiatan pengkajian awal (kaji cepat) segera sesaat setelah bencana ( masa tanggap darurat ) meliputi pendataan dan monitoring di 3 Sungai yaitu Sungai Deli, Sungai Belawan dan Sungai Percut serta pada lokasi atau wilayah terdampak dan mendata kebutuhan dilapangan. 

"Hasil kajain dilapangan akan segera di kirimkan ke Tim Sekretariat Yayasan GPS untuk pembuatan Dokumen Sitrep (situation report) dan akan diproduksi untuk menjadi konten informasi terkait kondisi terkini dilapangan yang di edarkan melalui berbagai platform social media official Yayasan GPS sejak Hari Pertama," ujar Luthfi.

Selain menugaskan Tim Relawan TRC, Yayasan GPS turut membentuk dan menugaskan tim kedua untuk mendirikan posko hangat.

Posko Hangat yang digagas oleh Yayasan GPS merupakan posko yang menyediakan berbagai hidangan hangat seperti Kopi, Teh, Bika Ambon, Mie Instan Cup, serta Aneka Gorengan. 

"Posko Hangat penting karena sejak dini hari hingga malam hari para petugas dan relawan berjibaku di air untuk mengevakuasi para penduduk yang terjebak banjir, begitu pula dengan masyarakat yang terdampak banjir dimana pakaian mereka basah kuyup, harapannya posko hangat ini dapat mengurangi rasa lelah dan menambah stamina para petugas dan relawan serta menghangatkan tubuh masyarakat yang terdampak banjir," ungkapnya.

Selain itu, Yayasan Gerakan Peduli Sungai (GPS) juga memberikan bantuan Logistik Sembilan Bahan Pokok (SEMBAKO) Kepada Masyarakat terdampak banjir di Medan Sunggal, Minggu (1/12/2024).

"Pendistribusian Logistik Berupa Sembako dan Peralatan Kebersihan ini merupakan bentuk kepedulian Yayasan GPS sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang aktif dan konsen dibidang lingkungan hidup, edukasi dan sosial kemanusiaan terhadap masyarakat yang terkena musibah banjir," jelasnya.

Luthfi menambahkan, pendistribusian logistik merupakan bentuk nyata kepedulian GPS terhadap masyarakat yang terkena banjir. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved