Berita Sumut

Waspada DBD di Musim Penghujan, Pemprov Sumut dan Takeda Serukan 3M Plus dan Vaksinasi

Memasuki musim hujan, ancaman dengue semakin nyata. Hujan dapat memengaruhi siklus hidup nyamuk

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA
Indra Jegel saat hadir dalam acara Langkah Bersama Cegah DBD" di Delipark Mall Medan, Sabtu (30/11/2024). 

"Kami akan terus mengingatkan seluruh masyarakat agar aktif dalam pencegahan melalui penerapan 3M Plus yang konsisten seperti menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang barang-barang bekas, serta 'Plus'-nya mencegah perkembangbiakan nyamuk," tukasnya.

dr. Dewi Sari, SpA, Spesialis Anak, mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun perlindungan yang kuat terhadap dengue karena dengue dapat menjangkit siapa saja terlepas dari di mana mereka tinggal, usia, atau gaya hidup. 

"Dalam tiga tahun terakhir, angka kasus dengue tertinggi terjadi pada kelompok usia produktif, atau 15-44 tahun. Sedangkan, yang paling rentan terhadap kematian akibat dengue dalan tujuh tahun terakhir adalah kelompok usia 5-14 tahun. Ini menjadi pengingat bahwa pencegahan tidak bisa ditunda dan harus dimulai dari sekarang. 

"Apalagi dengue bisa menjangkit seseorang lebih dari satu kali. Jadi, sudah pernah terkena dengue, tidak membuat kita kebal terhadap virusnya. Karena virus dengue terdiri dari empat serotipe, di mana terjangkit satu serotipe masi bisa terjangkit serotipe yang lain, dan biasanya infeksi berikutnya berisiko lebih berat," jelas dr. Dewi Sari.

dr. Dewi menambahkan, perlindungan keluarga yang komprehensif adalah langkah utama untuk menciptakan komunitas yang lebih kuat dan aman dari dengue. 

Selain pentingnya menerapkan 3M Plus, metode pencegahan inovatif seperti vaksinasi dapat memberikan tambahan perlindungan kepada keluarga. 

"Hal ini tidak hanya penting bagi anak-anak, tetapi juga seluruh anggota keluarga. Karena saat kita melindungi diri sendiri dan keluarga, kita juga melindungi komunitas kita," jelasnya.

Saat ini vaksinasi dengue telah direkomendasikan penggunaannya oleh asosiasi medis seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bagi anak usia 6-18 tahun; oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) bagi usia 19-45 tahun; dan Perhimpunan Dokter Okupasi Indonesia (PERDOKI) bagi para pekerja di daerah endemik atau bepergian ke daerah endemik. 

"Namun demikian, vaksinasi perlu diberikan secara lengkap atau, untuk anak-anak, mengikuti pedoman vaksinasi yang dikeluarkan oleh IDAl untuk memberikan perlindungan yang optimal," ungkapnya.

Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam memerangi dengue dan menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak yang ditimbulkan oleh penyakit ini. 

"Dengue menimbulkan beban yang besar, baik bagi pasien, keluarga mereka, maupun negara. Setiap jiwa yang menjadi korban adalah sebuah tragedi yang seharusnya dapat dicegah, dan setiap kasus adalah pengingat bahwa kita harus berbuat lebih banyak. Langkah Bersama Cegah DBD adalah sebuah panggilan bagi kita semua untuk bertanggung jawab, proaktif, dan bersatu dalam memerangi dengue," ujar Andreas.

Andreas percaya bahwa dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, sekolah, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya, akan dapat membuat perbedaan nyata. 

"Bersama, kita memiliki kekuatan untuk memerangi dengue, tetapi kita harus bertindak sekarang. Ini berarti meningkatkan kesadaran, mengedukasi diri sendiri dan orang lain, serta memperkuat upaya pengendalian nyamuk melalui langkah 3M Plus. Selain itu, masyarakat juga perlu mempertimbangkan metode pencegahan yang inovatif yang telah direkomendasikan oleh para ahli medis untuk anak-anak maupun orang dewasa," katanya.

Pada kesempatan yang sama, salah satu pembicara tamu yang juga publik figur, Indra Jegel, menyampaikan kepeduliannya terhadap dampak demam berdarah dengue (DBD) pada pasien dan keluarganya. 

"Sebagai seseorang yang juga memiliki keluarga, saya dapat merasakan bagaimana dengue tidak hanya memengaruhi kesehatan pasien tetapi juga berdampak besar pada keluarga. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, dan tidak ada yang ingin melihat orang yang mereka cintai menderita karena dengue. Terutama di musim hujan seperti sekarang ini, kita semua harus lebih waspada. Kita harus mengambil langkah pencegahan," tegasnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved