Berita Viral

3 Siswa SMK Keluarga Korban Tembak Polisi Bungkam, Tak Minta Bantuan LBH, Polisi: Kami Transparan

Tiga korban tembak Polisi menutup diri. Para keluarga korban juga tak menerima bantuan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH)

HO
Tiga korban tembak Polisi menutup diri. Para keluarga korban juga tak menerima bantuan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) 

Dia mengaku, kasus ini seperti ditutup-tutupi.

"Saya punya penilaian seperti itu (terkesan menutupi) padahal saya hanya mau melakukan pendampingan dan investigasi supaya kasus ini terang," ujarnya.

Pernyataan Zainal dibantah Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto.

"Kami  transparan, (buktinya) pra rekontruksi kami membawa media meliput. Sama Komnas HAM juga terbuka," klaimnya.

Diberitakan sebelumnya, anggota Satresnakorba Polda Jateng Aipda RZ menembak sampai tewas pelajar SMK N 4 Semarang GRO (17).

Dua korban lainnya yakni AD  (17) dan SA (16) alami luka tembak di tangan dan dada.

Mereka berdua selamat. Peristiwa ini terjadi di depan Alfamart Jalan Candu Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024) dini hari.

AD Buka Suara

Kasus polisi tembak pelajar SMK N 4 Semarang GRO (17) memakan pula dua korban lainnya yakni AD  (17) dan SA (16).

AD sempat buka suara saat proses pra-rekontruksi kasus ini di dekat perumahan Paramount Semarang.

AD dalam keterangannya mengaku, berboncengan motor bertiga termasuk dengan korban GRO.

Mereka awlnya berkumpul dari kamar kos di belakang PLN Krapyak.

Lantas bertolak ke Gunungpati untuk melakukan tawuran. 

Ketika ke tempat lokasi, AD mengaku mereka membawa senjata tajam.

"Tempat ngumpul di PLN Krapyak itu tidak tahu (kamar kos) siapa," bebernya, Selasa (26/11/2024).

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved