Tata Cara Puasa Qadha beserta Niatnya

TRIBUN-MEDAN.com –  Menjelang bulan Ramadan 2025, umat Islam diwajibkan untuk mengganti atau menebus puasa yang ditinggalkan pada bulan Ramadan tahun lalu, yang disebut dengan puasa Qadha. 

Puasa Qadha adalah puasa yang dilakukan untuk menggantikan puasa yang tidak dilakukan pada waktu yang ditentukan, seperti puasa Ramadan. 

Puasa Qadha adalah puasa yang dilakukan oleh umat Islam karena alasan tidak berpuasa selama bulan Ramadhan. 

Orang boleh tidak berpuasa di bulan Ramadan karena sakit, dalam perjalanan jauh, ibu hamil atau menyusui, wanita yang sedang haid atau nifas, orang yang kehilangan akal, atau orang tua yang sudah lanjut usia yang fisiknya lemah.

Menurut hukum Islam, keadaan ini disebut mukallaf. 

Niat Puasa Qadha

Mereka yang mengqadha puasa Ramadan juga wajib memasang niat puasa qadhanya di malam hari, setidaknya menurut Mazhab Syafi'i.

Adapun berikut ini adalah lafal niat qadha puasa Ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ. 

Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Tata Cara Puasa Qadha

Umat Muslim diwajibkan untuk melakukan puasa qadha untuk jumlah hari yang mereka lewatkan selama bulan Ramadan. 

Misalnya, jika seorang Muslim melewatkan tujuh hari puasa selama bulan Ramadan, maka mereka harus menebusnya dengan melakukan puasa qadha selama tujuh hari. 

Sebaiknya, puasa qadha dilakukan sesegera mungkin setelah Ramadan berakhir dan sebelum dimulainya Ramadan tahun berikutnya.  

Anda dapat melakukan puasa Qadha di hari apa pun, termasuk hari Jumat, tetapi Anda tidak boleh melakukan puasa Qadha di hari-hari yang dilarang untuk berpuasa.