Sumut Terkini
Mahasiswa Demo Tolak Panitia Natal Oikumene Bagi 8 Ribu Sembako Jelang Pilgub: Stop Politisasi Agama
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Politik dan Agama Sumatera Utara (Sumut) unjuk rasa.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Politik dan Agama Sumatera Utara (Sumut) unjuk rasa. Massa berorasi ke sekretariat Panitia Natal Oikumene dan Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Jumat (22/11/2024).
Amatan Tribun Medan, dalam aksi massa menyampaikan orasi kurang lebih 1 jam. Mereka juga membawa karton bertuliskan Stop Politisasi Agama, Jangan Hilangkan Kesakralan Natal.
Massa meminta Panitia Natal Oikumene 2024 yang diketuai Naslindo Sirait agar menghentikan rencana bagi-bagi sembako kepada jemaat gereja. Pembagian sembako ini dinilai ada unsur kepentingan politik salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumut.
Dari informasi yang dihimpun, sembako yang akan diberikan diduga bersumber dari Polda Sumut sebanyak delapan ribu paket.
Lalu saat pembagian sembako ini rencananya juga akan dihadiri satu calon Gubernur Sumut di Pilgub Sumut 2024.
Pembagian sembako ini dilakukan menjelang hari pencoblosan yang akan berlangsung 27 November 2024. Yang notabene massa tenang Pilkada Serentak 2024.
Pimpinan Aksi, Leonardo Manullang mengatakan, unjuk rasa ini karena keresahan mereka sebagai umat Kristen yang tidak mau kesakralan Natal dikotori oleh elit politik yang memaksaan kehendak demi tujuan politik praktis.
"Aksi kami ini karena ada informasi, bahwa dalam waktu dekat sebelum Pikada hari pencoblosan, akan diadakan bagi bagi bansos oleh Panitia Natal Oikumene," kata Leonardo.
"Yang kami sangat kecewakan adalah, kenapa bagi-bagi bansos ini dilakukan jelang pilkada, padahal sesui surat edaran Mendagri, sudah dilarang," bebernya.
Leonardo dan rekan aksi menduga ada unsur-unsur politis di dalam bagi-bagi bansos ini. Sehingga mereka meminta agar pembagian bansos ini dilakukan setelah Pilkada 2024.
"Kami tidak mau kesakralan natal ini dicampur adukan dengan politik, karena Natal itu kan bulan Desember, jadi tidak urgensi apapun, kenapa harus dibagikan secepat ini. Sebagai manusia yang beradap, kita harus mengedepankan iman, kita tidak ingin kesakralan natal ini terciderai," ungkapnya.
Leonardo juga meminta kepada para pendeta sebagai pemuka agama agar mengingatkan panitia natal agar ini tidak terjadi, dan kepada para politisi seharusnya menyampaikan dan berfikirlah secara etis jangan pernah jadikan jemaat sebagai ladang untuk mencari suara.
"Pendeta seharusnya menanamkan nilai kebenaran kepada jemaat. Perihal pembagiannya akan di adakan besok, dan kami tidak mempersoalkan apa yang dibagi, apakah itu sembako murah, gratis dan sebanyak apapun itu," ungkapnya.
"Yang kami permasalahkan adalah waktunya, dan waktunya ini mendekati hari pencoblokasan dan kami duga ini memeliki kepentingan politik salah satu paslon gubernur. Kami tidak ingin juga pembagian sembako ini didasarkan pada kepentingan, dan hari natal ini sakral," sebutnya.
Lebih lanjut, Leonardo juga mendesak Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Agus Fatoni agar mengingatkan Panitia Natal Oikumene agar membatalkan rencana bagi-bagi sembako ini.
| 11 Hari Menjabat Kejari Karo, Danke Tegaskan Pengungkapan Kasus Korupsi Profil Desa Terus Berkembang |
|
|---|
| Antisipasi Banjir Jepang Musim Hujan, Dinas PUTR Karo Perlebar Drainase Sepanjang 730 Meter |
|
|---|
| Rapidin Simbolon Pimpin Lagi PDIP Sumut 2025-2030, Berikut Susunan Pengurus |
|
|---|
| Sekda Junaedi Sitanggang Lantik 20 Pejabat Eselon II di Lingkungan Pemko Siantar, Ini Daftarnya |
|
|---|
| Kejari Karo Kembali Tetapkan Tersangka Tambahan Proyek Profil Desa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Stop-Politisasi-Agama-Naslindo-Sirait_Oikumene_.jpg)